KETIK, SURABAYA – Canting, lilin, dan kain, tiga benda itu biasanya digunakan untuk membatik. Tapi apa jadinya, jika membatik menggunakan bahan dari ampas kopi? Ternyata ampas kopi bisa dipergunakan sebagai media untuk membatik.
Tak disangka, membatik menggunakan ampas kopi menciptakan tekstur dan pola yang khas dan unik. Wakil Direktur (Wadir) I dari organisasi Ibu Semangat Indonesia Kuat (Isik), Lukman Hakim menjelaskan membatik menggunakan ampas kopi berbeda.
Menurutnya, batik menggunakan ampas kopi tidak menimbulkan warna. Sebaliknya, ketika cantik digoreskan di atas kain tidak ada warna yang tampak.
"Hasil warnanya unik, bukan coklat seperti kopi, tapi justru hijau army," katanya pada saat menghadiri workshop membatik, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Menggunakan ampas kopi sebagai tinta untuk membatik, kata Lukman mempunyai tujuan, yaitu untuk memaksimalkan bahan tak terpakai. Selain itu, media membatik juga berasal dari bahan bekas.
"Seperti ini, kami bekerja sama dengan hotel. Memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai," sambungnya.
Seorang pembatik, Marina menjelaskan, walaupun menggunakan ampas kopi. Proses pembuatan batik secara umum masih sama, seperti menggunakan lilin atau malam.
"Sama saja. Hanya saja bahannya dadi almas kopi sebagai pewarnannya, langkah-langkahnya juga sama," katanya.
Membatik dengan ampas kopi ini diselenggarakan untuk memperingati hari kopi dan batik, di Hotel Ciputra, Surabaya.
Marketing Communication Hotel Ciputra, Surabaya, Stephanie Caroline membeberkan, kegiatan membatik menggunakan ampas kopi diikuti oleh 15 peserta.
"Kami ingin menjadikan ampas kopi lebih bermanfaat. Jadi tidak hanya dibuang, tapi bisa menjadi bahan pewarna alami untuk batik. Kain yang digunakan juga berasal dari sprei hotel yang sudah tidak terpakai, lalu dijadikan totebag," jelasnya.
Olin, sapaannya menjelaskan, peserta dengan mudah membatik menggunakan ampas kopi karena di kainnya sudah tersedia pola.
"Sudah kami siapkan polanya. Tujuannya agar mereka bisa menikmati proses membatik dengan santai sambil belajar hal baru," tuturnya. (*)