TPS dan SPTP Perangi Stunting Lewat Program Pelita di Surabaya

18 Juli 2025 12:50 18 Jul 2025 12:50

Thumbnail TPS dan SPTP Perangi Stunting Lewat Program Pelita di Surabaya
Proses pemeriksaan kesehatan para balita untuk mendukung tumbuh kembangnya. (Foto: Dok. TPS)

KETIK, SURABAYA – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) bersama Subhloding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) kembali melanjutkan dukungan terhadap program pengentasan stunting di Surabaya, khususnya di wilayah Kecamatan Krembangan. 

Dukungan tersebut diwujudkan melalui Program Pelindo Tanpa Balita Stunting (Pelita). Program ini telah berjalan sejak sejak September 2024, dan akan berjalan hingga Agustus 2025.

Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi mengatakan, program Pelita tidak hanya menyasar perbaikan asupan gizi bagi anak, tetapi juga mencakup pendampingan pola asuh dan pemantauan rutin terhadap tumbuh kembang anak.

Pihaknya secara intensif melakukan pendampingan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui hal yang sangat mendasar dan bersifat lebih komprehensif.

“Program Pelita bertujuan untuk memastikan anak-anak yang terdeteksi mengalami stunting mendapatkan perhatian lebih dari sisi gizi dan psikologi," jelas Erika, Kamis 17 Juli 2025.

Lebih lanjut, dalam Pelita ini ada 3 pilar utama yakni perbaikan gizi, penguatan pola asuh dan pemantauan pertumbuhan anak. Hingga Juli 2025, 14 balita di Kecamatan Semampir ikutserta dalam program. Enam balita telah dinyatakan lulus dari status stunting setelah menjalani berbagai intervensi intensif.

"Kuota balita yang telah dinyatakan lulus akan diisi oleh balita stunting lain di Kecamatan Semampir," tambahnya.

Sebagai upaya memastikan tumbuh kembang anak optimal, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan RS PHC Surabaya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap bulan.

Pihaknya juga memberikan tambahan nutrisi berupa susu yang dibagikan secara berkala sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gizi harian serta diharapkan dapat menunjang kesehatan dan perkembangan anak secara menyeluruh.

"Pemberian susu secara teratur, ditambah dengan pemeriksaan kesehatan berkala merupakan langkah penting dalam mengatasi kekurangan gizi," paparnya.

Pihaknya juga memberikan edukasi terkait pola asuh kepada para orang tua melalui interaksi positif yang penuh kasih sayang. Penerapan pola asuh yang baik menjadi penting karena berkaitan dengan aspek psikologis anak dalam mendukung daya kembangnya.

"Pola pengasuhan yang penuh kasih sayang, interaksi yang positif, serta stimulasi sejak dini memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

TPS petikemas pelita Stunting gizi Tumbuh Kembang