KETIK, MALANG – Dukungan yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) di Kota Malang terus menunjukkan kenaikan signifikan. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat pun merangkul dunia usaha untuk mengatasi penurunan dana Transfer Ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
Wahyu menjelaskan pada tahun 2024, kontribusi CSR mencapai Rp4,8 miliar. Nilai tersebut mengalami kenaikan hingga menyentuh angka Rp7 miliar di tahun 2025.
"Ini saya ada penekanan terkait CSR karena kan dengan TKD dikurangi, berarti kita harus ada skema lain. Saya pernah sampaikan kepada teman-teman, salah satunya melalui CSR," ujar Wahyu dalam Musrenbang Tematik TSP, Kamis 30 Oktober 2025.
Kehadiran CSR diharapkan mampu membantu menutupi kekurangan dari realisasi program prioritas Pemkot Malang. Untuk itu ia meminta Kepala Bappeda untuk melakukan pendekatan yang lebih fleksibel kepada forum TSP Kota Malang.
"Mungkin saya akan adakan semacam acara Ngombe (Ngobrol Mbois Ilakes), acara bersama masyarakat. Mereka juga biar tahu ada gudang (aspirasi) masyarakat. Nah di situ mereka diharapkan bisa membantu," lanjutnya.
Wahyu mendorong agar perusahaan yang belum berkontribusi dalam penyaluran CSR dapat segera dirangkul untuk diajak bekerja sama. Terlebih masih banyak sektor yang perlu digenjot melalui pendanaan dari CSR.
"Jadi memang ada beberapa yang tidak bisa dengan skema APBD, nanti kita masukkan di CSR. Karena CSR ini kan bisa segera cepat, tepat, mendesak itu bisa kita lakukan," jelasnya.
Pelibatan CSR juga sejalan dengan Dasa Bakti yang dibawa oleh Pemkot Malang yakni Ngalam Laris, Ngalam Tahes, Ngalam Rijik, Ngalam Ngopeni, dan lainnya. Wahyu mencontohkan bahwa salah satu implementasi CSR dapat disalurkan dalam program perbaikan sekolah rusak maupun program darurat lainnya.
"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus menjalin komunikasi dan berhubungan baik dengan elemen pemerintah daerah sehingga tercipta sinergi," pungkasnya. (*)
