Tim Pengabdian Prodi Farmasi UNUGIRI Ajarkan Pembuatan Spray Antinyamuk Tapak Dara

2 September 2025 21:21 2 Sep 2025 21:21

Thumbnail Tim Pengabdian Prodi Farmasi UNUGIRI Ajarkan Pembuatan Spray Antinyamuk Tapak Dara
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat: Pendampingan santri dalam pembuatan spray antinyamuk berbahan ekstrak daun tapak dara di Pondok Pesantren Adnan Al-Charish, dengan dukungan pendanaan hibah Program BIMA Kemdiktisaintek. (Foto: Dokumen Istimewa)

KETIK, BOJONEGORO – Program Studi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) melaksanakan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Adnan Al-Charish, Desa Ngumpak Dalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah BIMA Kemdiktisaintek, dengan tim pengabdian diketuai Akhmad Al-Bari bersama anggota Yani’ Qoriati dan Atika Nirmala.

Pengabdian tersebut diwujudkan dalam bentuk edukasi sekaligus pendampingan pembuatan spray antinyamuk herbal berbahan dasar daun Tapak Dara. Tanaman ini mudah ditemukan di sekitar lingkungan pesantren dan diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai repellent alami nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Spray antinyamuk herbal ini menjadi solusi preventif untuk melindungi santri dari gigitan nyamuk yang bisa menularkan DBD. Selain lebih alami, penggunaannya relatif minim efek samping dibandingkan obat nyamuk sintetis,” ujar Akhmad Al-Bari.

Dalam kegiatan ini, para santri dilatih membuat spray secara mandiri menggunakan bahan sederhana seperti air suling, destilat daun Tapak Dara, polivinil alkohol, dan pengharum. Proses pelatihan dilakukan bertahap, mulai dari praktik pendampingan hingga produksi terbatas yang dapat dimanfaatkan di lingkungan pesantren.

Selain keterampilan teknis, tim juga memberikan edukasi kesehatan mengenai pencegahan DBD. Program ini disambut positif oleh santri dan pengurus pondok karena tidak hanya membantu mengurangi gangguan nyamuk, tetapi juga membuka wawasan tentang pemanfaatan potensi bahan alam yang sering terabaikan.

“Harapan kami, keterampilan ini tidak hanya bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari, tapi juga dapat menjadi peluang usaha bagi santri ke depan,” tambah Yani’ Qoriati.

Pengurus pondok, Ihsan Manaf, menyampaikan apresiasinya atas program tersebut. “Kami berharap kegiatan ini bisa meningkatkan perilaku hidup sehat santri sekaligus menekan angka kasus DBD di masa mendatang,” ujarnya dalam penutupan kegiatan.

Program ini terlaksana dengan dukungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek) melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat berdasarkan Nomor DIPA: SP DIPA-139.04.1.693320/2025 Revisi Ke-04, tanggal 30 April 2025. (*)

Tombol Google News

Tags:

UNUGIRI repellent nyamuk farmasi