Terkena Flu, PPIH Debarkasi Surabaya Ingatkan Jemaah Jaga Jarak

10 Juli 2025 22:25 10 Jul 2025 22:25

Thumbnail Terkena Flu, PPIH Debarkasi Surabaya Ingatkan Jemaah Jaga Jarak
Jemaah haji tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya beberapa waktu lalu, Jumat, 11 Juli 2025 merupakan kedatangan kloter terakhir haji. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Haji merupakan ibadah yang menguras fisik, belum lagi perbedaan cuaca di Arab Saudi dan di Indonesia. Tubuh yang tidak sehat bisa memudahkan virus menyerang, salah satunya influenza atau flu.

Oleh sebab itu, Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Muh. As'adul Anam mengimbau kepada jemaah haji yang baru saja pulang dari Tanah Suci untuk memperhatikan kesehatannya. Ia melanjutkan, apabila jemaah haji merasa kurang enak badan, batuk dan flu maka sebaiknya menjaga jarak dengan keluarga dan orang-orang sekitar.

"Jangan lupa memakai masker. Setelag sembuh batuk dan flu, baru bebas berkumpul dan bercengkrama dengan cucu, anak, dan keluarga. Hal ini untuk mencegah penularan flu dengan keluarga di rumah," katanya pada Kamis, 10 Juli 2025.

Kepala Bidang Kesehatan BBKK Surabaya, dr. Rosidi Roslan beberapa waktu lalu telah mengatakan, setiap jemaah haji yang tiba di Asrama Haji Surabaya dilakukan pemeriksaan secara detail. Seperti menempatkan kamera thermal di pintu masuk Gedung Muzdalifah.

Jemaah haji yang didapati suhu tubuhnya lebih dari 36 derajat celcius, maka dilakukan pendampingan oleh tim kesehatan. Seorang haji, diberikan perawatan hingga suhu tubuhnya normal.

"Umumnya jemaah haji kebanyakan seperti itu (batuk dan flu), mungkin karena kelelahan dan segala macam, kata Rosidi.

Selain melakukan pengamatan secara visual dengan menggunakan kamera thermal. Pihak BBKK juga telah meminta jemaah haji mengisi aplikasi Satu Sehat Health Pass (SSHP). 

Tujuan mengisi aplikasi tersebut agar tim kesehatan dapat memantau kondisi jemaah haji, setibanya di bandara. 

"Di situ (aplikasi) dijelaskan apakah mengalami sesuatu, gangguan kesehatan. Disitu sangat jelas ada hasil-hasilnya. Ada warna merah yang artinya risiko tinggi dan turunannya. Ini sebagai acuan kami," lanjutnya.

Setelah jemaah haji mengisi SSPH, akan keluar sebuah kode barang atau barcode. Dimana isinya mengenai kondisi kesehatan haji tersebut.

Selain untuk mencegah penularan flu, cara ini sekaligus untuk mengetahui lebih dini adanya penyebaran covid-19.

Sementara itu untuk haji yang meninggal dunia, Anam menyampaikan sudah 105 orang asal Debarkasi Surabaya.

"Rinciannya 4 jemaah meninggal dunia di embarkasi/pemberangkatan, 91 jemaah meninggal dunia di Tanah Suci, 2 jemaah meninggal dunia di pesawat ketika berangkat, 3 jemaah meninggal dunia ketika pulang dan 4 jemaah meninggal dunia di debarkasi (RS Haji)," terang Anam.

Sedangkan untuk jemaah haji Debarkasi Surabaya sudah berangsur-angsur tiba di Tanah Air. Besok, Jumat, 11 Juli 2025 merupakan kedatangan kelompok terbang (kloter) terakhir, yaitu 95,96, dan 97. (*)

Tombol Google News

Tags:

haji Asrama Haji PPIH PPIH Surabaya bbkk Surabaya Rosidi Roslan