Kisah Inspiratif 2 Mahasiswi Unair Surabaya Berprestasi Peraih Beasiswa ACR

8 Juli 2025 22:51 8 Jul 2025 22:51

Thumbnail Kisah Inspiratif 2 Mahasiswi Unair Surabaya Berprestasi Peraih Beasiswa ACR
Wakil Ketua ACR Dindin Nor Ali (kanan) memberikan beasiswa ke Tunjung Kusuma Sakti di Ruang 204, Gedung FEB, UNAIR, Selasa 8 Juli 2025. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Keterbatasan ekonomi bukan jadi halangan mendapat pendidikan terbaik. Ini dibuktikan oleh Dua Mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yakni Tunjung Kusuma Sakti dan Amreta Laras Pertiwi yang meraih beasiswa dari Alkhirrijun Cendikia Raya (ACR). 

Tunjung Kusuma Sakti yang merupakan mahasiswi kedokteran dari Fakultas Kedokteran Unair sangat senang bisa menerima beasiswa ini. Begitupun Amreta, mahasiswi Fakultas IImu Budaya, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.

Keduanya menceritakan, awal mula bisa menerima beasiswa ini karena mendapatkan informasi dari salah satu guru mereka di SMA Negeri1 Mejayan, Kabupaten Madiun.

"Jadi memang dari SMA, Bu Rus, guru kami mencari siswa yang berprestasi atau alumni-alumni yang memiliki masa depan, tapi kesulitan dalam ekonomi. Saya langsung dihubungi oleh Bu Rus untuk ikut program Beasiswa ini dan saya langsung melengkapi persyaratan-persyaratan yang ada dan Alhamdulillah dapat beasiswa," kata Tunjung saat ditanya Ketik, Selasa, 8 Juli 2025.

Foto Wakil Ketua ACR Dindin Nor Ali (kanan) memberikan beasiswa kepada Amreta Laras Pertiwi di ruang 204 Gedung FEB, UNAIR, Selasa 8 Juli 2025. (Foto: Fitra/Ketik)Wakil Ketua ACR Dindin Nor Ali (kanan) memberikan beasiswa kepada Amreta Laras Pertiwi di ruang 204 Gedung FEB, UNAIR, Selasa 8 Juli 2025. (Foto: Fitra/Ketik)

Tunjung merasa bersyukur dengan adanya beasiswa yang berhasil didapatkan. Karena sangat bermanfaat bagi dirinya, terlebih mahasiswi semester 6 ini masuk dalam Fakultas Kedokteran.

"Apalagi dari FK itu biaya untuk alat-alat medis, alat-alat praktik butuh banyak biaya, jelasnya.

Amreta menambahkan, proses wawancara sebelum akhirnya mendapatkan beasiswa sangat banyak, mencakup banyak hal, mulai dari ekonomi, latar belakang calon penerima beasiswa, hingga keseharian di universitas.

"Saat itu saya ditanya tentang kehidupan di Surabaya seperti apa. Aku juga menceritakan saat masuk ke Unair 2023 itu mandiri KIP Kuliah, jadi aku untuk biaya hidup semuanya mandiri, tidak dapat biaya hidup. Tapi dari segi pendidikan tercover pemerintah, " jelas Amreta.

Setelah menceritakan latar belakangnya, Amreta juga mengaku, jika tidak selalu mendapatkan kiriman uang saku dari orang tua.

"Karena ayah bekerja sebagai tukang becak dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Jadinya kiriman uang bulanan tidak menentu. Selain itu saya juga ditanya latar belakang pendidikan, terkait IPS (Indeks Prestasi Sementara) dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)," jelasnya.

Wawancara berikutnya, mengenai kegiatan apa yang dikuti. Amreta menjelaskan, jika dirinya aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.

Wakil Ketua ACR Dindin Nor Ali, merasa tak menyangka bisa memberikan beasiswa di Universitas Airlangga. "Biasanya kami memberikan beasiswa ini di markas besar kami di Madiun. Sekarang Alhamdulillah di Airlangga," katanya.

Menurutnya beasiswa yang diberikan kepada Tunjung dan Amreta, diharapkan bisa membawa nafas-nafas ACR pada generasi-generasi berikutnya.

Bagaimanapun juga, kata Didin, ACR membutuhkan regenerasi, estafet, kepemimpinan. 

"Seperti kata Cak Iman. Ayo sebelum kami mati, bagaimana caranya dana ini sudah menembus Rp 1 triliun," pungkasnya.

ACR sendiri telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswi, siswa-siswi, untuk biaya pendidikan sebanyak 13 kali. (*)

Tombol Google News

Tags:

Unair beasiswa beasiswa acr Dindin Nor Ali Universitas Airlangga