BBKK Debarkasi Surabaya Ungkap Penyebab Haji Asal Lumajang Melahirkan Prematur di Makkah

1 Juli 2025 15:47 1 Jul 2025 15:47

Thumbnail BBKK Debarkasi Surabaya Ungkap Penyebab Haji Asal Lumajang Melahirkan Prematur di Makkah
Kepala BBKK Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan ketika ditemui di Asrama Haji beberapa waktu lalu. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Balai Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Debarkasi Surabaya, mengungkapkan penyebab seorang haji asal Lumajang Melahirkan prematur di Makkah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BBKK PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan. Menurutnya, penyebab kelahiran bayi tersebut diduga akibat kelelahan.

"Kami mengakui bahwa kelelahan menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan kelahiran prematur," katanya, Senin 30 Juni 2025 kemarin.

Lanjutnya, saat berangkat ke Tanah Suci, tim kesehatan dari Asrama Haji Surabaya telah melakukan pemeriksaan sesuai prosedur. 

"Setiap jemaah, termasuk yang hamil diperiksa dan dikonsultasikan oleh bidan dan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan mereka dan janinnya," ungkapnya.

Rosidi Roslan melanjutkan, saat ini Tristy Erlinwati masih menjalani perawatan di rumah sakit bersalin di wilayah Makkah.

Data yang dihimpun oleh BBKK PPIH Debarkasi Surabaya mencatat, sebanyak 7.252 jemaah diperiksa kehamilannya dan 7 jemaah positif hamil.

"Kehamilan mereka berada pada usia aman antara 14 sampai 26 minggu dan dinyatakan laik terbang," terangnya.

Sebelumnya, Kepala PPIH Debarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar mengabarkan ada seorang jemaah asal Lumajang melahirkan di Tanah Suci pada 13 Juni 2025, sekitar pukul 00.00 waktu Arab Saudi.

Bayi dari pasangan Fahr Rizal Rahmat dan Tristy Erlinwati itu diberikan nama Nu'aim bin Fachrizal Rahmat dengan berat 1,2 kilogram.

"Saat keberangkatan, usia kandungan ibu masih sekitar 14-26 minggu dan dinyatakan laik terbang oleh dokter," kata Akhmad Sruji Bahtiar.

Haji dari kloter 83 Debarkasi Surabaya itu belum diketahui kapan bisa pulang ke Tanah Air.

"Kami belum bisa memastikan apakah ibu dan bayi akan pulang bersama kloter 83 atau menunggu hingga kondisi bayi memungkinkan. Ada aturan minimal usia bayi untuk penerbangan," lanjutnya. 

Akhmad Sruji Bahtiar melanjutkan, kondisi bayi tersebut dalam kondisi sehat berserta ibunya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Haji 2025 Asrama Haji Surabaya Rosidi Roslan bbkk Surabaya Debarkasi Surabaya Haji2025 Lumajang Lahir prematur