KETIK, SURABAYA – Asrama Gaji Debarkasi Surabaya, pada Kamis, 3 Juli 2025 kemarin menerima kedatangan dua kelompok terbang (kloter), yaitu 71 dan 72.
Kloter 72 merupakan campuran, jemaah haji asal Bali dan Jawa Timur. Rinciannya 298 asal Bali dan 80 jemaah asal Jawa Timur.
Jemaah haji asal Bali, setibanya di Asrama Haji Surabaya ada yang memutuskan langsung pulang dan ada pula yang menginap sehari di Surabaya, untuk kemudian pulang menggunakan pesawat.
Khusus jemaah haji yang pulang lewat jalur darat, Kepala Bidang Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Bali, Mahmudi memastikan tidak ada penutupan jalur penyeberangan.
"Semoga rombongan para jemaah Bali kembali ke kampung halaman dengan lancar dan selamat," katanya di Surabaya.
Lanjutnya, pihak Kanwil Kemenag Bali sudah melakukan koordinasi dengan ASDP Ketapang untuk memastikan kelancaran penyeberangan. Sebagaimana diketahui, di Selat Bali terjadi kecelakaan Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025 pukul 23.35 WIB.
Sementara itu seorang haji asal Badung, Bali, Nurmainah, sangat bahagia setibanya di Tanah Air. Ia sudah kangen ingin bertemu dengan keluarga tercinta.
"Meski setelah dari asrama haji masih harus menempuh sekitar 13 jam perjalanan, kadang kalau lancar bisa 10 jam," katanya.
Nurmainah menceritakan, dirinya bisa berangkat haji menggantikan almarhum ibunya. Ia juga bersyukur bisa melaksanakan rukun Islam yang ke-5 dengan lancar.
Asrama Haji Debarkasi Surabaya masih terus menerima kedatangan jemaah haji hingga tanggal 11 Juli 2025 nanti. Hari ini, Jumat 4 Juli 2025 masuk kloter 73 asal Gresik dan Sidoarjo telah tiba pada pukul 01.45 WIB.
Jumlah jemaah haji kloter 73 berisi 403 orang. Hingga kemarin pagi ini, ada 27.690 jemaah yang tiba di Asrama Haji Surabaya atau sekitar 75 persen dari total 36.815 jemaah. (*)
Sumber: www.porprovjatim.com
