KETIK, SURABAYA – Eduardo Perez Moran menunjukkan kelasnya dalam meramu taktik dan strategi Persebaya pada laga uji coba melawan Football West All Star, Western Australia, Rabu, 9 Juli 2025 di Sam Kerr, Perth.
Pada pertandingan tersebut, Bajul Ijo berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0 lewat gol Francisco Rivera dan Rizky Dwi.
Tak hanya itu, pelatih asal Spanyol tersebut pada pertandingan kemarin banyak menurunkan pemain-pemain muda. Salah satu di antaranya adalah Sadida Nugraha.
"Kami sangat percaya pada semua pemain yang berasal dari akademi. Sekarang ada 7 pemain dari produk akademi yang bermain. Bahkan 5 pemain berasal dari tim U-20," kata Eduardo.
Banyaknya pemain muda yang dibawanya ke Australia merupakan bentuk keseriusan tim pelatih, memberikan jam terbang sekaligus pengalaman baru terhadap pemain-pemain muda.
"Ini adalah hasil kerja bagus dari akademi dan sekarang mereka ada di tim utama. Langkah demi langkah, tapi mereka harus menunjukkan bahwa mereka punya level untuk berada di sini," lanjutnya.
Terpisah, menjadi salah satu penggawa Persebaya, dapat bertanding di level internasional menjadi pengalaman tersendiri bagi Sadida Nugraha. Orang tuanya, Riyadi, begitu mendengar kabar anaknya mendapatkan kesempatan bermain di laga internasional sudah sangat bahagia.
"Kejutan besar bagi keluarga kami. Tuhan memberikan rezeki bagi Sadida untuk bisa bergabung dan berangkat bersama tim," kata Riyadi.
Ia mendoakan agar anaknya itu bisa menjadi pemain sepak bola profesional, seperti pemain-pemain hebat lainnya, salah satunya Francisco Rivera.
"Dia sangat mengidolakan Rivera, sampai sering bilang ingin seperti dia," ungkapnya.
Sadida sendiri sebelum mendapatkan promosi ke tim senior. Ia merupakan pemain Persebaya U-20 dan pernah bermain di Elite Pro Academy (EPA).
Kepala Persebaya Futurelab, Ganesha Putra menjelaskan, saat ini pihaknya terus melakukan penyesuaian metodologi di Bajul Ijo. "Salah satunya kurikulum pembinaan untuk usia muda," katanya.
Dengan pembinaan pemain sepak bola usia muda, dapat berdampak besar bagi ekosistem Persebaya kedepan.
"Nanti ekosistem Persebaya, mulai dari klub internal, Tim Soeratin, Tim Elite Pro Academy, dan Persebaya Futurelab akan bekerja dalam lini yang sama. Bekerja dengan satu ide yang sama," jelasnya.
Metodologi tersebut, kata Ganesha, telah disampaikan kepada para pelatih yang merupakan garda terdepan dalam membentuk sebuah tim.
"Draftnya sudah kami presentasikan ke seluruh teman-teman pelatih yang merupakan orang-orang yang bersinggungan langsung dengan pemain dan berada di lapangan," terangnya. (*)