KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang menambah target capaian investasi menjadi Rp3,1 triliun di tahun 2025. Optimisme dalam mencapai target tersebut ditengarai oleh nilai investasi Rp1,6 triliun berhasil terealisasi di triwulan pertama.
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, menjelaskan target investasi Kota Malang tahun lalu sebesar Rp1,2 triliun berhasil direalisasikan hingga menembus angka Rp2,8 triliun.
"Di tahun 2025 ini, target kami ditambahi dua kali lipat, jadi Rp3,1 triliun. Kami masih kurang sekitar Rp1,6 triliun lagi. Tapi kami optimistis tercapai," ujar Arif, Sabtu, 25 Oktober 2025.
Arif menjelaskan saat ini mayoritas investasi Kota Malang dipengaruhi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dibandingkan dengan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan persentase 70:30 persen.
"Nilainya kalau PMDN dari (realisasi investasi 2024) Rp2,8 triliun, sekitar hampir Rp2,1 triliun sampai Rp2,2 triliun," lanjutnya.
Sedangkan realisasi PMA masih berkisar di angka Rp500-600 miliar di tahun 2024, dan tahun ini masih mencapai Rp300-400 miliar.
Capaian investasi PMDN menunjukkan bahwa peningkatan investasi sebagian besar didorong oleh sektor UMKM, dengan dukungan dari sektor properti, real estate, dan perhotelan.
"Mudah-mudahan tahun ini sudah ada tambahan lagi untuk hotel apartemen yang tahun ini sudah selesai. Itu di Dinoyo, nilai investasinya antara Rp400-500 miliar," jelasnya.
Untuk percepatan target investasi, tim Disnaker-PMPTSP Kota Malang rutin turun ke lapangan untuk cek Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pengusaha.
Salah satu kendala yang dihadapi ialah pengusaha seringkali tak memantau pemberitahuan yang diberikan.
"Dulu ada Indonesia National Single Window (INSW). Nah itu setiap per triwulan, setiap semester, pasti mengirim surat melalui email. Biasanya pengusaha gak mengecek itu," katanya. (*)
