Tangis Haru Iringi Kepulangan Jemaah Haji Kloter Terakhir Debarkasi Surabaya

11 Juli 2025 20:20 11 Jul 2025 20:20

Thumbnail Tangis Haru Iringi Kepulangan Jemaah Haji Kloter Terakhir Debarkasi Surabaya
Istri Bupati Mojokerto, Shofiyah Hanak Albarraa memeluk keluarganya setelah tiba di Asrama Haji Surabaya, Jumat, 11 Juli 2025. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Tangis haru pecah, ketika para jemaah haji tiba di Asrama Haji Debarkasi, Surabaya pada Jumat, 11 Juli 2025 sekitar pukul 15.30 WIB. Para jemaah haji merupakan kelompok terbang (kloter) terakhir, yaitu 97.

Shofiya Hanak Albarraa, salah satu haji dari kloter 97 tak kuasa membendung tangisannya ketika berpelukan dengan anak-anaknya. 

"Alhamdulillah rasa syukur yang luar biasa karena bisa kembali dengan keluarga dengan selamat. Alhamdulillah sehat, bisa kembali lagi dengan keluarga," jelas istri Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa, saat ditemui Ketik di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Surabaya.

Hana melanjutkan, selama di Tanah Suci. Ia mengaku cukup sering berkomunikasi dengan anak-anaknya di Tanah Air untuk melepas rasa rindu.

"Tapi kalau sering malah dia (anak-anak) sedih. Jadi jarang-jarang, tapi terus dipantau. Alhamdulillah ketemu lagi," terangnya.

Perwakilan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Sugiyo bersyukur karena semua kloter haji sudah tiba di Tanah Air. Kendati masih ada beberapa penyesuaian, terutama mengenai sistem syarikah. "Selengkapnya dilakukan meeting untuk evaluasi nasional," katanya.

Dalam kesempatan yang sama ia juga menyampaikan beberapa jemaah haji yang belum pulang ke Tanah Air karena sakit dan baru saja melahirkan.

"Sekarang masih tertinggal 5 jemaah haji di Saudi karena sakit dan dua (jemaah haji) suami istri karena melahirkan dan satu hilang," lanjutnya.

Untuk haji yang hilang, Sugiyo menuturkan pihak pemerintah Indonesia terus melakukan koordinasi dengan Arab Saudi. Hal ini untuk menentukan kapan batas waktu pencarian seorang haji yang hilang tersebut.

Seorang haji asal Debarkasi Surabaya, Sukardi hilang di Tanah Suci ketika melaksanakan ibadah haji. Pria dari kelompok terbang (kloter) 79 asal Kabupaten Malang itu masih dicari oleh PPIH di sana.

Sebagaimana diketahui, seorang haji yang hilang tersebut dari kloter 79 asal Kabupaten Malang, bernama Sukardi. Menurut Sugiyo, Sukardi hilang karena memiliki penyakit demensia.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Akhmad Jazuli, bersyukur kloter akhir, 97 jemaah haji telah tiba di Surabaya.

"Kloter campuran dari sekitar 17 kabupaten/kota dan yang banyak dari Surabaya. Aman lancar semuanya. Bahkan kloter terakhir katanya lebih khidmat karena agak longgar," ujarnya.

Jazuli selalu perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemporv Jatim) mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia haji, karena semua proses pemberangkatan dan kepulangan berjalan lancar. (*)

Tombol Google News

Tags:

haji Haji 2025 Asrama Haji Asrama Haji Surabaya Jazuli Sugiyo Shofia Hanak