Terminal Arjosari Bebas Premanisme (2)

Tak Lagi Berbagi dengan Jupang Liar, Pekerja Resmi Terminal Arjosari Kini Dapat Penghasilan Penuh

12 Juli 2025 17:37 12 Jul 2025 17:37

Thumbnail Tak Lagi Berbagi dengan Jupang Liar, Pekerja Resmi Terminal Arjosari Kini Dapat Penghasilan Penuh
Jupang resmi di Terminal Arjosari Kota Malang tengah mencari penumpang. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Penertiban juru panggil (jupang) liar di Terminal Arjosari, Kota Malang membawa angin segar bagi jupang resmi. Hal tersebut membuat jupang resmi memperoleh pendapatan lebih pasti tanpa adanya aksi premanisme.

Salah satu jupang resmi, Kasirudin (57) mengaku merasakan perbedaan yang cukup signifikan sejak jupang liar ditertibkan. Sebelumnya, ia tidak bisa mendapatkan penghasilan utuh sebab harus dibagi dengan jupang liar.

"Saya biasanya jatahnya Rp10.000, tapi kalau ada (jupang) yang lain, dikurangi karena dikasihkan ke mereka. Bisa sekitar Rp5.000 yang harus dibagi," ujarnya kepada Ketik, Sabtu, 12 Juli 2025.

Usai penertiban terhadap jupang liar dilakukan oleh pimpinan Terminal Arjosari, pendapatan Kasirudin pun kembali utuh. Kondisi tersebut membuat ia bersama rekan jupang resmi lainnya merasa lebih nyaman.

"Sekarang pendapatan sehari bisa Rp150.000. Lebih enak kalau gak ada jupang liar di sini," tambahnya.

Foto Titik jupang hanya terpusat di dalam Terminal Arjosari. (Foto: Lutfia/Ketik)Titik jupang hanya terpusat di dalam Terminal Arjosari. (Foto: Lutfia/Ketik)

Kasirudin, yang bekerja membawakan barang-barang penumpang dari pukul 13.40 hingga 23.00 WIB, menilai penataan naik-turun penumpang yang terpusat di dalam terminal kini terasa semakin nyaman.

"Untuk begini (penataan) saya lebih setuju dan suka. Premanisme jupang liar yang tidak punya identitas resmi tidak bisa masuk ke sini. Mudah-mudahan seterusnya naik turun penumpang di dalam terus. Untuk yang di luar terminal semoga tidak ada lagi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati menjelaskan banyak dampak positif dari penertiban jupang liar. Penertiban tersebut membuat awak bus maupun penumpang tidak lagi dirugikan.

"Jupang liar itu merugikan, mereka bisa mengurangi jatah masing-masing awak bus. Dengan penertiban ini, awak bus merasa bersyukur karena jatah mereka tidak berkurang," ucapnya.

Mega juga telah melakukan pendataan terhadap mandor dan jupang resmi di Terminal Arjosari. Mereka nantinya akan dikumpulkan untuk mendapatkan pembekalan terhadap aturan di terminal.

"Harapan kami dengan pembekalan, mandor dan jupang bisa lebih terarah dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. Dalam mengarahkan penumpang bisa sesuai dengan SOP," sebutnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Jupang Liar Jupang Resmi Kota Malang Terminal Arjosari Kebijakan Terminal Arjosari Arjosari jupang