KETIK, JAKARTA – Dyah Roro Esti, menjadi salah satu politikus yang cukup menonjol di era pemerintahan Presiden prabowo Subianto. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) ini rupanya memiliki perhatian khusus dalam dunia pertanian.
Dyah baru saja mengemban amanah untuk menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Ketua Umum HKTI sekaligus Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menilai Dyah sebagai sosok muda yang cerdas dan berkomitmen dalam mengawal perdagangan dan pertanian di Indonesia.
Keterpaduan karakter dan kapasitas tersebut ia dapatkan berkat studinya pada Universitas Manchester dengan membawa pulang gelar sebagai sarjana di bidang Ekonomi dan Sosiologi.
Dyah tak berpuas diri. Ia kembali melanjutkan studinya dengan kursus tingkat pascasarjana di Universitas Harvard dan mengambil gelar master di Imperial College London di bidang Teknologi Lingkungan.
Sebagai Wamendag dan Waketum DPN HKTI, Dyah ingin berkolaborasi dan memajukan kesejahteraan petani di Indonesia.
Ia yakin seluruh anggota dan pengurus HKTI memiliki komitmen yang sama dalam memajukan pertanian di Indonesia.
"Terima kasih kepada Ketum Sudaryono telah memberikan amanah sebagai Waketum DPN HKTI. Sinergi dan amanah saya sebagai Wamendag semoga bisa berkolaborasi dalam memajukan dan mensejahterakan pertanian di Indonesia melalui HKTI," ujarnya.
Politisi dari Partai Golkar itu membeberkan beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam memajukan pertanian.
Mulai dari identifikasi produk unggulan, menjajaki pasar-pasar domestik, hingga pemetaan negara-negara tujuan untuk ekspor produk pertanian.
"Seperti di China yang sekarang ini sedang butuh kelapa, atau Eropa untuk produk kopi, maupun udang untuk negara Amerika, dan lebih banyak lagi," lanjutnya.
Ia yakin mimpi besar tersebut tak akan terwujud apabila tak ada kerja sama dan satu visi yang terjalin antara pemerintah, masyarsakat, dan pihak-pihak lainnya.
Untuk itu HKTI harus aktif dalam menguatkan kapasitas anggota untuk menumbuhkan dunia perdagangan di sektor pertanian.
"Kolaborasi adalah kunci sukses untuk membangun perdagangan dan pertanian bisa tumbuh. Kita akan lakukan discussion group, seminar, business matching hingga produk kita bisa masuk pasar ekspor," tegasnya.
Sebelum memulai karirnya di dunia politik, Dyah bersama sang adik, Satya Hangga Yudha berhasil mendirikan Indonesian Energy and Environmental Institute (IE2I) yang berfokus pada peningkatan kesadaran pemanasan global. Ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif pada 2016-2019.
Pada tahun 2019, Dyah mulai menjajaki karir di dunia politik dengan maju sebagai caleg DPR RI bersama Partai Golkar. Setelah terpilih, Dyah duduk di Komisi VII yang membidangi Industri, Energi, Riset dan Inovasi, dan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP).
Lalu pada era kepemimpinan Presiden Prabowo Dyah diminta untuk masuk dalam Kabinet Merah Putih menjadi Wamendag RI. Kini Dyah pun siap untuk mengambil tanggungjawab besar sebagai Waketum DPN HKTI. (*)