KETIK, ACEH BARAT DAYA – Guna mengantisipasi gagal tanam akibat kemarau panjang yang melanda wilayahnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) menyalurkan 37 unit mesin pompa air kepada kelompok tani yang tersebar di sembilan kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Hendri, Jumat, 4 Juli 2025 mengatakan, bantuan mesin pompa air tersebut berasal dari Kementerian Pertanian RI. Bantuan itu ditujukan untuk membantu petani dalam mengaliri sawah yang tengah mengalami kekurangan air akibat kemarau.
“Di beberapa kecamatan saluran irigasi sudah mulai kekeringan. Ini berpotensi menyebabkan gagal tanam, sehingga pompanisasi menjadi langkah antisipatif untuk menjaga kelangsungan tanam padi,” ujar Hendri.
Menurutnya, selain sebagai solusi kekeringan, bantuan pompa air ini juga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani, khususnya di lahan-lahan yang terdampak musim kemarau.
“Sebanyak 37 unit pompa sudah disalurkan melalui proposal kelompok tani yang diajukan ke dinas, dan saat ini mesin-mesin itu sudah digunakan di lapangan,” jelasnya.
Kabupaten Abdya memiliki lahan persawahan seluas 8.299 hektare, dengan sekitar 583 hektare di antaranya mengalami kekeringan cukup parah. Bantuan pompa air difokuskan pada area-area tersebut.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Pertanian dalam memperluas area tanam dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Menteri Pertanian beserta jajaran yang telah banyak membantu petani Abdya,” tambah Hendri.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Abdya masih membutuhkan tambahan pompa air dari Dinas Pertanian Aceh maupun Pemerintah Pusat, baik untuk tahun ini maupun tahun mendatang. “Kita sudah mengajukan usulan tambahan,” sebutnya. (*)