KETIK, BONDOWOSO – Upaya menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok terus dilakukan pemerintah. Pada Jumat (14/11/2025), Satuan Tugas (Satgas) Pangan turun langsung ke lapangan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di berbagai titik distribusi dan penjualan beras di Kabupaten Bondowoso.
Yang tujuannya adalah memastikan harga beras yang ada di pasar induk, warung beras dan juga pertokoan tidak melebihi batas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Dalam kegiatan tersebut, Satgas Pangan menggerakkan tim gabungan yang terdiri dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog, Polres, Disperta, Diskoperindag Bondowoso. Beberapa lokasi yang dikunjungi antara lain Pasar Induk Bondowoso, Murni Mart, dan KDS Bondowoso.
Pejabat Fungsional Analis Ketahanan Pangan Ahli Madya Bapanas, Rahmatia Garwan, menyampaikan bahwa inspeksi ini tidak hanya untuk mengecek kepatuhan pedagang terhadap aturan HET, tetapi juga sekaligus memantau perkembangan harga sebagai indikator inflasi di daerah.
“Pencatatan harga melalui sistem SP2KP milik Kementerian Perdagangan menjadi bahan analisis BPS dalam menghitung inflasi. Bondowoso saat ini masih berada di zona merah, yang menunjukkan inflasi cukup tinggi. Kami berharap kondisi ini bisa segera membaik dengan turunnya harga-harga,” ungkapnya saat ditemui di Murni Mart.
Rahmatia menegaskan bahwa hasil pengecekan sementara menunjukkan harga beras di Bondowoso masih berada dalam kisaran HET. Meski begitu, ia menilai pengawasan tidak boleh berhenti mengingat kondisi pasokan dapat berubah sewaktu-waktu.
Sidak serupa juga dilakukan Satgas Pangan di sejumlah wilayah lain di Jawa Timur, seperti Probolinggo, Lumajang, Madura, Surabaya, dan Jember.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah memperkuat koordinasi antarinstansi dalam menjaga ketahanan pangan, mengendalikan inflasi, dan memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau bagi seluruh masyarakat. (*)
