KETIK, SURABAYA – Ketegangan kawasan timur Eropa meningkat. Itu setelah Rusia melancarkan serangan udara terbesar sejak invasinya ke Ukraina lebih dari tiga tahun lalu mulai Rabu hingga dini hari tadi, 11 Juli 2025 waktu setempat.
Serangan tersebut mendorong Polandia, negara anggota NATO yang berbatasan langsung dengan Ukraina, untuk mengerahkan jet tempur dan mengaktifkan sistem pertahanan udara dalam kesiapan tingkat tertinggi.
Komando operasional militer Polandia menyatakan langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap ancaman langsung dari gelombang drone dan rudal Rusia yang menyerang wilayah-wilayah Ukraina dekat perbatasan NATO.
"Langkah-langkah yang kami ambil ditujukan untuk memastikan keamanan di wilayah yang berbatasan dengan zona ancaman," demikian pernyataan militer Polandia di media social dilansir Reuters.
Selain jet tempur, sistem radar dan pertahanan berbasis darat Polandia juga telah ditempatkan dalam kesiagaan penuh. Sebelumnya, langkah serupa juga dilakukan oleh Rumania, negara anggota NATO lain yang berbatasan dengan Ukraina, yang mengerahkan jet tempur menyusul serangan drone Rusia ke dekat perbatasannya pada awal bulan ini.
Angkatan Udara Ukraina melaporkan pada Rabu (9/7/2025) dini hari, Rusia menembakkan total 728 drone, enam rudal balistik hipersonik Kinzhal, dan tujuh rudal jelajah ke berbagai wilayah Ukraina. Ini merupakan jumlah target udara terbanyak yang pernah diluncurkan Rusia dalam satu hari sejak awal perang pada 2022.
"Ini adalah jumlah target udara tertinggi dalam satu hari," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dilansir Newsweek.
"Serangan ini sangat signifikan dan terjadi tepat saat begitu banyak upaya telah dilakukan untuk mencapai perdamaian dan gencatan senjata. Namun hanya Rusia yang terus menolak semuanya," tambahnya.
Mayoritas serangan berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina. Tujuh rudal jelajah berhasil ditembak jatuh, dan sekitar 300 drone juga berhasil dicegat, termasuk oleh drone interseptor. Namun lebih dari 400 drone lainnya sempat masuk ke wilayah Ukraina sebelum sempat dihentikan.
Kolonel Yuriy Ignat, juru bicara angkatan udara Ukraina, menyebutkan bahwa lebih dari 300 drone Shahed rancangan Iran digunakan dalam serangan semalam tersebut. (*)