Ratusan Siswa Terbaik Bersaing Ketat pada OSN 2025 di UMM, Siapa yang Unggul?

8 Oktober 2025 21:31 8 Okt 2025 21:31

Thumbnail Ratusan Siswa Terbaik Bersaing Ketat pada OSN 2025 di UMM, Siapa yang Unggul?
Siswa berkompetisi dalam Olimpiade Sains Nasional di UMM (Humas Panitia Penyelenggara)

KETIK, MALANG – Ratusan siswa berkompetisi pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ajang bergengsi antar siswa dalam bidang sains dan pengetahuan ini diikuti 540 siswa terbaik dari 30 provinsi di Indonesia, yang telah lolos seleksi.

Pada ajang OSN 2025 ini memang cukup berbeda dari sebelumnya. Di OSN kali ini peserta dituntut tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mengaplikasikannya secara langsung, dalam sembilan bidang sains.

Mulai dari Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, Geografi, hingga Informatika yang pesertanya diuji melalui dua tahap yaitu ujian teori dan praktik. 

“Setiap bidang tidak hanya dikerjakan di ruang kelas, tapi juga harus diuji di lapangan atau laboratorium yang sudah sesuai dengan kebutuhan juri dan teknis lomba masing-masing. Karakter tiap bidang menentukan lokasi dan metode lomba. Karena itu, sembilan bidang sains tersebar di lima gedung utama UMM, mulai dari GKB 1 hingga GKB 5, serta beberapa titik lapangan terbuka,” ujar Ketua Pelaksana OSN di UMM, Ir. Henik Sukorini, kepada ketik, Rabu, 8 Oktober 2025.

Di bidang fisika yang dilombakan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV, pada hari pertama diisi dengan adu data praktikum data analisis. Sedangkan hari kedua digunakan untuk ujian teori.

Adapun bidang Kimia menggunakan laboratorium baru di GKB V, yang dilengkapi fasilitas modern milik Fakultas Kedokteran UMM karena Laboratoriumnya baru dan bagus. Sangat mendukung kegiatan praktik peserta. 

Foto Praktikum di laboratorium jadi kompetisi di OSN 2025 (Humas panitia penyelenggara OSN)Praktikum di laboratorium jadi kompetisi di OSN 2025 (Humas panitia penyelenggara OSN)

Sementara itu, Astronomi dan Geografi menampilkan tantangan di luar ruangan. Peserta astronomi melakukan observasi teleskop di lapangan, sedangkan bidang geografi melakukan tes lapangan di beberapa kawasan.

“Lokasi tersebut ditentukan melalui survei langsung oleh tim juri. Mereka melakukan survei dua sampai tiga hari sebelumnya untuk memastikan lokasi sesuai kebutuhan soal,” jelasnya.

Pada bidang Informatika, peserta harus menulis kode program dan algoritma langsung di komputer selama lima jam. Karena itu, panitia menutup beberapa jalur kendaraan di sekitar GKB agar tidak ada gangguan suara selama ujian berlangsung. 

Sementara di bidang Ekonomi dan Kebumian juga tidak kalah menantang. Dalam ekonomi, peserta diminta menganalisis kasus bisnis dan mempresentasikannya di depan juri.

Sementara di kebumian, mereka harus menjalani tiga tahap yaitu teori, peraga, dan praktik lapangan yang berlangsung seharian penuh.

“Meski kompleks, pelaksanaan OSN berjalan lancar. Seluruh peserta datang tepat waktu dan panitia bekerja sesuai koordinasi yang telah disiapkan berbulan-bulan sebelumnya. Dari hari pertama sampai hari ini, semua berjalan kondusif. Laporan dari setiap lokasi aman,” terangnya.

Henik menegaskan bahwa OSN tahun ini memiliki perbedaan mendasar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena baru pertama kali OSN dilaksanakan di universitas.

Selama ini, pelaksanaan OSN ditangani langsung oleh dinas pendidikan dan hanya melibatkan universitas untuk satu atau dua cabang lomba. 

“Kalau dulu, universitas paling hanya menangani satu bidang. Tapi kali ini UMM mengelola sembilan bidang sekaligus,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikdasmen, Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, mengatakan OSN diharapkan mampu melahirkan generasin muda Indonesia yang unggul dalam sains, berintegritas dalam perilaku, dan berjiwa nasionalis. Menurutnya, para peserta memiliki kualitas untuk menjadi penerus bangsa Indonesia.

“Serangkaian kegiatan seperti tes tulis, tes lapangan, hingga kunjungan edukatif akan dilaksanakan para peserta selama ada di Malang. Di sini pula, perjuangan, talenta, dan bakat akan diuji hingga menemukan yang terbaik. Akhirnya, nanti semua bidang ini memiliki akses untuk maju ke olimpiade internasional yang setiap tahun Puspresnas Kemendikdasmen kirim,” papar Irene. (*)

Tombol Google News

Tags:

Olimpiade Sains Nasional OSN 2025 Kemendikdasmen Universitas Muhammadiyah Malang