KETIK, SURABAYA – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) mengenai Percepatan Penanganan Kemiskinan disahkan oleh DPRD Kota Surabaya pada Senin, (22/4/2024).
Raperda ini berisikan sasaran penanggulangan kemiskinan adalah perorangan, keluarga dan kelompok masyarakat yang mencakup.
Sementara itu, penduduk miskin yang termasuk dalam basis data terpadu Tim Nasional Penanggulangan dan Pengentasan Kemiskinan yakni penduduk miskin yang termasuk dalam basis data pendataan perlindungan sosial dan penduduk miskin hasil verifikasi pemerintah daerah.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menjabarkan bahwa Raperda Kemiskinan merupakan inisiasi DPRD Surabaya yang memiliki komitmen yang besar pengentasan dan penanggulan kemiskinan.
"Bicara kemiskinan berarti bicara tentang penuntasan, akurasi data menjadi hal yang sangat penting, sumber daya kota bisa dioptimalkan untuk menangani persoalan kemiskinan," jelasnya setelah pengesahan Raperda Kemiskinan di Gedung DPRD Surabaya pada Senin, (22/4/2024).
Poin penting di Raperda Pengentasan Kemiskinan kali ini adalah kolaborasi problem kemiskinan bisa ditangani menyeluruh dari sumber daya di Kota Surabaya.
Dan adanya Raperda ini pengalokasian anggaran untuk pengentasan kemiskinan bisa lebih besar dan tepat, khususnya untuk program andalan Pemkot Surabaya untuk pengentasan kemiskinan yaitu padat karya.
"Pemerintah kota untuk masukan-masukan dari dewan mengenai padat karya yang belum optimal, perlu dilakukan evaluasi secara cepat karena padat karya merupakan program unggulan," tutur Reni.
Reni mengungkapkan data BPS mengenai kemiskinan di Surabaya mengalami penurunan namun fakta di lapangan masih ada pengaduan adanya masyarakat yang kurang mampu namun belum ada intervensi dari pemerintah.
"Fakta-fakta seperti itu masih ada namun secara jumlah kalau saya amati sudah mengalami pengurangan," terangnya.
Maka dari itu dirinya berharap adanya Raperda kali ini bisa terintegrasi secara menyeluruh sehingga penurunan kemiskinan signifikan, tidak hanya secara data tetapi fakta kemiskinan di lapangan juga benar-benar mengalami penurunan.
"Kita dorong pada pemerintah kota untuk segera menerbitkan Perwali untuk hal-hal yang bersifat teknis dan manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat Surabaya," ucap Politisi PKS ini.
Raperda Kemiskinan tidak hanya bersifat dokumentasi tetapi nantinya program-program ini akan langsung dirasakan oleh masyarakat Surabaya.
"Sangat berharap tidak terdengar persoalan anak tidak bisa ambil ijazah karena persoalan belum membiayai sekolahnya," papar Wakil Ketua DPRD Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa Raperda ini adalah bentuk keberhasilan Pemerintah Kota dan DPRD Surabaya untuk fokus penurunan kemiskinan.
"Dari hasil itu, kemiskinan turun drastis sekarang hampir 0,2 persen, setelah itu stunting turun drastis, sehingga itu kita tuangkan dalam Perda," paparnya.
Sehingga, program pengentasan tersebut memiliki payung hukum, Eri berharap dengan disahkan Raperda Pengentasan Kemiskinan ini mampu turunkan angka kemiskinan hingga stunting yang signifikan.
"Sehingga insya Allah penurunan kemiskinan target kita bisa turun menjadi di bawah 4 persen, grafik turun dari tahun 2022," pungkasnya. (*)
Raperda Kemiskinan Diresmikan DPRD Surabaya, Diharapkan Mampu Turunkan Kemiskinan Signifikan
22 April 2024 13:43 22 Apr 2024 13:43

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

18 Sep 2025 14:26
Dua Desa di Maluku Utara Masuk Daftar 65 Kampung Nelayan Merah Putih Tahap I

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

Tags:
Raperda Pengentasan Kemiskinan DPRD Kota Surabaya Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Pengentasan kemiskinanBaca Juga:
Raya Run, Cara Seru Gen Z Bikin Ekonomi Surabaya Makin NgegasBaca Juga:
Pemkot Surabaya Terapkan Sistem Non-Tunai di Sektor Pajak Hotel dan Restoran untuk Cegah KebocoranBaca Juga:
Wali Kota Eri Tegaskan SRRL Harus Jadi Solusi Transportasi Aglomerasi Surabaya RayaBaca Juga:
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Tegaskan Tak Ada Pungutan dalam Layanan Adminduk hingga PerizinanBaca Juga:
Ayam Jago, Monumen Baru di Surabaya Barat Jadi Tempat Wisata Baru Buat WargaBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

23 September 2025 02:06
realme 15 Series 5G Era Baru Fotografi Mobile dengan AI Edit Genie, Cukup Ucapkan Perintah

22 September 2025 22:10
Kabar Gembira! Tahun Depan SMA Taruna Nusantara Kembalikan Marwah Sekolah Gratis, Kuota 1.500

22 September 2025 16:13
ESI Surabaya Sebut Piala Wali Kota Jadi Langkah Nyata Wujudkan Gaming City

22 September 2025 15:29
Sing Out Loud 2025, Ajang Spektakuler Bakat Vokal Bergengsi Hadir di PRO AVL Indonesia!

22 September 2025 15:09
Pemkot Surabaya Perketat Pendataan Penduduk Indekos, Ketua RT Dibekali Akun Khusus

19 September 2025 20:11
Raya Run, Cara Seru Gen Z Bikin Ekonomi Surabaya Makin Ngegas

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

18 Sep 2025 14:26
Dua Desa di Maluku Utara Masuk Daftar 65 Kampung Nelayan Merah Putih Tahap I

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

