KETIK, SURABAYA – Sejumlah warga di Surabaya mengeluhkan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamina. Mereka mengaku setelah mengisi BBM sepeda motornya brebet, tidak bisa berjalan normal.
Jefri - bukan nama sebenarnya, menceritakan kejadian motornya brebet usai mengisi BBM. Ia mengaku motornya terasa berat usai isi bensin Pertamina yang terletak di Jalan Diponegoro, Surabaya.
Di SPBU tersebut, Jefri mengisi BBM untuk sepeda motornya dengan Pertamax pada Minggu, 26 Oktober 2025.
"Pada Senin, 27 Oktober 2025 pagi pukul 08.15 WIB. (Motor) Mulai terasa berat dan start engine awal sangat susah, cenderung motor berasap putih," jelas warga Kembang Kuning, Surabaya ini kepada Ketik.com, Selasa, 28 Oktober 2025.
Berdasarkan pengalamannya, asap putih yang muncul dari knalpot identik dengan masalah di ruang pembakaran mesin.
"Saya coba pakai untuk perjalanan ke kantor yang semula menggunakan Pertamax atau Pertamax Turbo tidak pernah kejadian seperti ini. Tiga bulan lalu rutin menggunakan Shell jenis Super maupun V-Power tidak pernah seperti ini," keluhnya.
Setelah Jefri pulang bekerja sore harinya, sepeda motor miliknya justru tidak bisa berjalan. Ia lantas membawa ke bengkel untuk mengganti busi sepeda motornya.
"Dan benar, ada masalah dengan bahan bakar untuk pembakarannya. Setelah ganti busi, sepeda motor awalnya normal. Tapi besoknya (hari ini) Selasa, 28 Oktober 2025 masalah itu terjadi lagi. Motor saya brebet dan berasap putih seperti kemarin," terangnya.
Jefri mengatakan, pada awalnya merasa permasalahan motornya brebet hanya terjadi pada dirinya saja. Namun ternyata kejadian itu juga dialami oleh beberapa temannya.
Cerita lain soal BBM datang dari Angky Silastra Febrianto, namun ia cukup beruntung karena sebelum mengisi sepeda motornya dengan Pertalite, ia sudah mendapatkan informasi dari mekanik langganannya agar tidak memakai produk tersebut untuk sementara.
Terlebih, sepeda motor Angky baru saja diservis. Sehingga, jika diisi Pertalite dikhawatirkan akan brebet.
"Sekarang saya kalau isi BBM di Pertamina Retail (bisnis SPBU Pertamina) dan isinya pakai Pertamax tidak pernah Pertalite. Terakhir servis juga diingatkan pakai Pertamax atau Pertamax Turbo," jelas warga Simo, Surabaya ini.
Seorang mekanik, Yuda Kurnia mengatakan, sejak pagi di bengkel Honda tempatnya bekerja sudah ramai konsumen yang melakukan servis sepeda motor.
"Sejak mulai buka. Ada orang Pertamina juga yang datang untuk mengambil sampel bensin. Mereka yang servis, BBM-nya dikuras," jelasnya.
Tanggapan Pertamina
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengatakan laporan warga yang mengeluh sepeda motornya brebet penting untuk ditindaklanjuti.
Ia menjelaskan, bahwa seluruh proses distribusi BBM telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, termasuk pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat.
“Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku. Setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga,” ujar Ahad dalam keterangan resmi.
Pertamina Patra Niaga akan melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan terhadap produk Pertalite yang berasal dari Fuel Terminal Tuban untuk memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM secara bijak. Pertamina memastikan seluruh produk yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat, mulai dari terminal pengirim hingga lembaga penyalur resmi, sebagai wujud komitmen kami dalam menghadirkan produk yang aman dan berkualitas bagi masyarakat,” tutup Ahad. (*)
