Proyek Strategis Puskesmas Keboan Jombang Semerawut Sejak Awal, Dikerjakan Subkontraktor hingga Pengawas Tak di Lapangan

9 Juli 2025 14:54 9 Jul 2025 14:54

Thumbnail Proyek Strategis Puskesmas Keboan Jombang Semerawut Sejak Awal, Dikerjakan Subkontraktor hingga Pengawas Tak di Lapangan
Puskesmas Keboan, Jombang yang merupakan salah satu proyek strategis daerah (PSD). (Foto: Syaiful Arif/Ketik)

KETIK, JOMBANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Keboan di Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, yang masuk dalam daftar proyek strategis daerah (PSD), sejak awal pengerjaannya sudah menunjukkan tanda-tanda amburadul. Hingga awal Juli 2025 ini, progres fisik baru mencapai 25 persen, padahal masa kontrak akan berakhir awal Agustus mendatang.

Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp4,19 miliar itu dikerjakan oleh CV Renno Abadi. Namun, menurut penanggung jawab lapangan, Fandi, sejak hari pertama proyek telah dibayangi keterlambatan akibat pengalihan pekerjaan ke pihak ketiga yang tidak kompeten.

“Sejak kontrak ditandatangani 4 Februari, pekerjaan langsung terbengkalai dua minggu. Uang sudah dibawa pihak ketiga dari Pasuruan, tapi mereka tidak kirim pekerja,” ujar Fandi saat ditemui di lokasi proyek, Rabu 9 Juli 2025 

Pihak ketiga yang dimaksud disebut-sebut menerima alih pekerjaan dari CV Renno Abadi namun tak kunjung menjalankan tanggung jawabnya. Kondisi ini menyebabkan deviasi progres minus 9 persen di awal proyek, dan sempat memburuk hingga minus 11 persen.

“Waktu itu kita tunggu-tunggu, katanya mau kirim orang Minggu depan, tapi tidak pernah datang. Digantung begitu saja. Akhirnya pekerjaan saya ambil alih, pekerja saya datangkan sendiri. Sekarang tenaga kerja sudah 70 orang,” kata Fandi.

Fandi juga menjelaskan bahwa CV Renno Abadi berkantor di Malang, namun sebenarnya dikendalikan oleh pihak lain yang berkedudukan di Sidoarjo.

“Bos saya sebenarnya dari Sidoarjo, kantornya di Kecamatan Tulangan. Jadi proyek ini awalnya disubkontrakkan ke CV dari Pasuruan, tapi karena gak jalan, bos saya ambil alih,” ujarnya.

Sementara itu, pengawasan proyek yang seharusnya dilakukan oleh CV Persada Consultant juga dinilai tidak maksimal. Ketika ditanya soal kehadiran pengawas, Fandi menyebut mereka jarang berada di lokasi.

“Biasanya ada, tapi sekarang katanya baru datang siang nanti. Mereka orang Jombang,” imbuhnya.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran proyek strategis ini tak selesai tepat waktu. Padahal, pembangunan puskesmas tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah meningkatkan layanan kesehatan di wilayah utara Sungai Brantas.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan Puskesmas Keboan dimulai sejak 6 Februari 2025. Dengan waktu kontrak yang kian menipis, sisa pekerjaan masih menumpuk dan progres fisik baru 25 persen per awal Juli.

Ketik sudah berupaya menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada untuk menanyakan perihal ini. Namun, hingga kini belum mendapat respons. (*)

Tombol Google News

Tags:

pemkab Jombang Dinkes Jombang Proyek strategis Puskesmas