KETIK, BATU –
Desa Wisata Tulungrejo di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, menjadi salah satu desa dengan destinasi wisata terbanyak di kota ini.
Terletak di lereng Gunung Arjuna, desa ini menawarkan pemandangan alam yang memukau dan udara sejuk, sehingga selalu menjadi magnet bagi para wisatawan.
Beragam objek wisata bisa dinikmati di sini, mulai dari Petik Apel, Jeep Adventure, Pura Giri Arjuna, Coban Talun, Taman Rekreasi Selecta, hingga Wisata Dusun Kuliner.
Tak hanya itu, destinasi baru bernama Batu Fantasy Garden juga akan segera dibuka untuk publik.
"Alhamdulillah, kita yang dulu itu desa pariwisata terintegrasi sekarang sudah ditingkatkan menjadi Desa Pariwisata yang berkelanjutan," kata Kepala Desa Tulungrejo, Suliono Kamis, 13 November 2025.
Menurut Suliono, desa wisata yang berkelanjutan bukan sekadar soal prestasi, tapi juga tentang tanggung jawab nyata. Hal ini mencakup pengelolaan sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), serta kelangsungan hidup desa dan masyarakatnya.
Konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) sendiri menekankan pentingnya memperhatikan dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, baik untuk masa kini maupun masa depan, bagi masyarakat lokal maupun para wisatawan.
"Otomatis dalam desa itu ada masyarakat, ada lembaga masyarakat, ada pemerintahan, ada adat, ada instansi terkait. Semua bersinergi untuk mewujudkan wisata berkelanjutan," jelasnya.
Wisata Petik Apel di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. (Foto: Sholeh/Ketik.com)
Suliono menegaskan, menjaga keberlanjutan akan menjadi program utama Desa Wisata Tulungrejo. Meski desa ini terus berkembang menjadi desa wisata modern dan mandiri, tetap penting untuk melestarikan kearifan lokal serta budaya dan adat istiadat setempat.
"Kemudian yang juga tidak kalah penting adalah mempertahankan alam agar tetap utuh dan kekeluargaan masyarakatnya tetap terjaga.Serta tidak mematikan atau membunuh usaha yang ada," urai Suliono.
Menurutnya, desa wisata berkelanjutan adalah wujud komitmen nyata terhadap masyarakat. Upaya ini pun terus ditingkatkan, misalnya melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Dari sekadar memahami pariwisata, SDM desa kini diarahkan untuk mengerti bagaimana pariwisata bisa memberikan manfaat dan mendorong kemandirian masyarakat.
"Kami memohon dukungan pemerintah desa, lembaga desa, dinas terkait dan wali kota, Gubernur bahkan Presiden. Karena kami disini akan melahirkan sumber ekonomi baru. Sumber ekonomi baru ini otomatis di sini ada interaksi ekonomi baru, baik masyarakat pengusaha dan UMKM," ulasnya.
Desa Wisata Tulungrejo terus menorehkan prestasi gemilang. Pada Juni 2025, desa ini meraih Responsible Tourism Award (RT Award) Southeast Asia 2025 untuk kategori Nature Positive.
Sebelumnya, pada 2024, Desa Tulungrejo juga berhasil menyabet penghargaan Desa Terbaik I Nasional untuk Regional II dalam ajang Lomba Desa Berprestasi Nasional yang digelar Kementerian Dalam Negeri.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, M. Tito Karnavian, kepada Kepala Desa Tulungrejo, Suliono, pada acara Temu Karya Nasional di Denpasar, Bali, 8 Oktober 2024.
