Prabowo Singgung Perubahan Iklim, Ungkap Rencana Bangun Giant Sea Wall

24 September 2025 08:30 24 Sep 2025 08:30

Thumbnail Prabowo Singgung Perubahan Iklim, Ungkap Rencana Bangun Giant Sea Wall
Presiden Prabowo berpidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 do New York, Amerika Serikat, Selasa, 23 September 2025. (Foto: Tangkapan layar Youtube @unitednations)

KETIK, SURABAYA – Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-80, Selasa (23/9), Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia telah merasakan langsung dampak perubahan iklim, terutama ancaman kenaikan permukaan laut.

“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kami sudah merasakan langsung dampak perubahan iklim, khususnya ancaman kenaikan permukaan laut,” Ujar Prabowo dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal Youtube @unitednations.

Prabowo menyebutkan bahwa di pesisir utara Ibu Kota, air laut naik sekitar 5 cm setiap tahunnya. Menurutnya, hal ini menjadi ancaman bagi Indonesia.

“Di pesisir utara ibukota kami, air laut naik 5 cm setiap tahun. Bisa dibayangkan dalam 10 atau 20 tahun?” Jelasnya.

Untuk menghadapi ancaman tersebut, Prabowo mengungkapkan rencana pembangunan  giant sea wall atau tanggul laut raksasa. 

Proyek ini diperkirakan membutuhkan waktu 20 tahun untuk rampung dan Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain segera memulai proyek ini. 

“Untuk itu, kami terpaksa membangun giant sea wall sepanjang 480 km. Mungkin butuh waktu 20 tahun, tapi kami harus mulai sekarang,” Tegasnya.

Selain itu, Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia untuk memenuhi Perjanjian Paris 2015, terkait target net zero emission 2060. Bahkan ia yakin target itu bisa dicapai lebih cepat.

“Kami akan merehabilitasi 12 juta hektar hutan, mengurangi degradasi, memberdayakan masyarakat lokal dengan lapangan kerja hijau,” Ucapnya.

Dalam sidang tersebut, Prabowo memberikan pidatonya pada urutan ketiga usai Presiden Brasil Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sidang Majelis Umum PBB Prabowo Presiden Prabowo