KETIK, TULUNGAGUNG – Pasca Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten periode 2025–2030, jajaran pengurus PPDI Kecamatan Gondang menggelar acara tasyakuran.
Kegiatan tersebut diikuti ratusan perangkat desa se-Kecamatan Gondang dan berlangsung khidmat di Balai Desa Kiping, Kecamatan Gondang, pada Minggu, 21 Desember 2025 pagi.
Acara tasyakuran ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas kelancaran proses pelantikan pengurus, sekaligus menjadi momentum untuk memanjatkan doa bersama dan tahlil bagi para leluhur serta perintis organisasi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forkopimcam Gondang, Camat Gondang Endra Kusriawan, S.STP, M.Si, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Kiping Sumanto beserta perangkat desa, Ketua PPDI Kabupaten Tulungagung Abdul Fatah beserta jajaran pengurus, Ketua PPDI Kecamatan Gondang Sutrisno beserta pengurus, serta perangkat desa se-Kecamatan Gondang.
Dalam sambutannya, Ketua PPDI Kecamatan Gondang Sutrisno menyampaikan bahwa agenda tumpengan dan kirim leluhur tersebut digelar secara mendadak. Kegiatan itu bermula dari hasil rembukan sederhana melalui grup WhatsApp PPDI Gondang.
"Alhamdulillah rekan-rekan perangkat se-Kecamatan Gondang kompak dan hadir semua mengikuti prosesi tasyakuran dengan khidmat," kata Sutrisno.
Ia juga menyampaikan bahwa di bulan Januari akan ada kegiatan MUSCAM PPDI Gondang yaitu pergantian pengurus Kecamatan Gondang.
"Dipersilahkan bagi anggota yang masih muda-muda untuk mempersiapkan diri meneruskan tampu pimpinan PPDI Kecamatan Gondang," harapnya.
Sementara itu, Ketua PPDI Kabupaten Abdul Fatah yang diwakili Ketua Bidang Pemberdayaan PPDI Kabupaten Didik Suwondo menegaskan bahwa perangkat desa saat ini patut bersyukur karena telah memperoleh berbagai fasilitas dari negara.
Mulai dari siltap, tambahan penghasilan, hingga jaminan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, yang kondisinya berbeda dengan sebelum adanya organisasi PPDI, ketika sebagian perangkat desa hanya mengandalkan bengkok.
"Perjuangan ini belum selesai, masih banyak agenda PPDI ke depan terutama pengajuan NIAPD nomor induk aparatur pemerintah desa yang akan menjadi pengakuan dari pemerintah akan keberadaan status perangkat desa itu sendiri," tuturnya
"Jabatan yang diemban merupakan amanah besar yang harus dibarengi dengan spiritualitas yang kuat," lanjutnya.
"Kami sadar bahwa apa yang kami capai hari ini tidak lepas dari doa dan perjuangan para pendahulu," ujar Didik.
"Tasyakuran dan tahlil ini adalah cara kami mengetuk pintu langit agar langkah PPDI ke depan selalu diberkahi dan membawa manfaat bagi seluruh perangkat desa," imbuhnya.
"Harapan ke depan, melalui kegiatan ini, PPDI Kabupaten berharap dapat membangun sinergi yang lebih harmonis dengan pemerintah daerah serta meningkatkan profesionalisme perangkat desa dalam melayani masyarakat," tandasnya.
"Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi perdana bagi pengurus baru untuk mempererat kekompakan (solidaritas) sebelum mulai menjalankan program kerja ke depan," pungkasnya.
Camat Gondang Endra Kusriawan, S.STP, M.Si, menyampaikan dalam sambutannya, PPDI merupakan garda terdepan dalam pembangunan, bukan hanya pelaksana administrasi atau pelayanan tapi juga Pamong atau pamomong warga masyarakat yang bekerja 24 jam.
"Penting kiranya perangkat desa melakukan komunikasi antar desa dan antar anggota biar ada nilai lebih, saling membantu dan mengisi. Itu nilai inti dari adanya organisasi PPDI," ucap Endra.
"Bila ada kegiatan apapun PPDI Gondang mohon mengundang dan memberitahu Pemerintah Kecamatan, pemerintah akan selalu support dan siap hadir," tutup pewarta.
Suasana khusyuk menyelimuti lokasi saat pembacaan Surat Yasin dan tahlil dimulai. Seluruh peserta tampak larut dalam doa untuk keselamatan bangsa, kesejahteraan perangkat desa, serta sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah berjasa dalam pemerintahan desa.
Acara kemudian ditutup dengan pemotongan tumpeng, dilanjutkan ramah tamah dan makan bersama sebagai simbol keberkahan serta kerukunan antar sesama perangkat desa.
