KETIK, MAGELANG – Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda, yang dikenal juga dengan nama "Pondok Gandul," dipercaya menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan strategis oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Ponpes yang terletak di kawasan lereng Gunung Andong yang subur, tepatnya di Gogik, Girirejo, Ngablak, Magelang, ini diasuh oleh KH Agung Rimawan, atau Gus Agung.
Ponpes Nurul Huda menjadi tuan rumah bagi "Kegiatan Bimbingan Lanjutan dan Evaluasi Pasca Pelatihan Tahun 2025" dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
Fokus pada Regenerasi Petani Milenial
Acara yang diselenggarakan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) ini berlangsung pada Kamis, 20 November 2025 di lingkungan Ponpes Nurul Huda.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor Pertanian dan Perkebunan.
Diskusi agro bisnis bersama Tim Fakultas Kehutanan UGM dan Pokja Kades se- Kecamatan Ngablak, Magelang. (Foto: PP Nurul Huda, Andong for Ketik.com)
Gus Agung menyambut baik penunjukan Ponpes Nurul Huda sebagai lokasi acara. Menurutnya, hal ini menunjukkan peran strategis pesantren dalam pembangunan daerah, khususnya di sektor agrikultur. Kolaborasi ini adalah langkah konkret Ponpes dalam mencetak generasi penerus pertanian.
"Tujuan utama acara ini adalah agar dunia pertanian kembali diminati oleh kaum milenial sebagai generasi penerus pertanian," ujarnya.
Pesantren sebagai 'Agent of Change'
Gus Agung menekankan bahwa pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan (agent of change) yang efektif. Santri tidak hanya dibekali ilmu agama, tetapi juga ilmu terapan yang relevan dengan kondisi geografis pondok.
"Kami ingin pondok bisa berfungsi sebagai agent of change. Dengan bekal pelatihan dari Bapeltan, para santri diharapkan mampu membawa inovasi dan menerapkan teknologi modern di lahan pertanian," imbuhnya.
Sebanyak 30 orang peserta dijadwalkan mengikuti bimbingan lanjutan ini. Kegiatan ini bertujuan menindaklanjuti program pelatihan pertanian sebelumnya yang telah diikuti oleh para santri, memastikan pengetahuan yang didapat dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.
Target Ekspor: Terong Nasubi dan Cabe Jamu
Para santri akan langsung mengimplementasikan ilmu tersebut di lahan Ponpes Nurul Huda. Rencana awal adalah melaksanakan budidaya komoditi pertanian untuk ekspor, di antaranya adalah: Terong Nasubi yang ditargetkan untuk pasar Jepang dan Cabe Jamu yang ditargetkan untuk pasar Cina.
Kegiatan ini turut melibatkan Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PCNU Kabupaten Magelang, yang memperkuat sinergi antara pemerintah, pesantren, dan organisasi masyarakat.
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah sendiri telah meminta Ponpes Nurul Huda untuk menugaskan calon peserta paling lambat tanggal 14 November 2025.
Kolaborasi antara pemerintah dan pesantren ini diharapkan menjadi model sukses dalam upaya regenerasi petani dan penguatan ketahanan pangan di Jawa Tengah. (*)
