KETIK, PEMALANG – Sejumlah petani di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengeluhkan kondisi saluran irigasi sekunder yang dinilai kurang terawat dan mengalami pendangkalan. Kondisi tersebut berdampak pada sulitnya pasokan air ke lahan pertanian, terutama di wilayah Desa Rowosari dan Samong Kecamatan Ulujami.
Sardi, salah satu petani asal Desa Rowosari, mengungkapkan bahwa saluran irigasi dari pintu air di Ambokulon menuju timur hingga Rowosari kini mengalami pendangkalan cukup parah. Akibatnya, distribusi air ke lahan-lahan pertanian di wilayah AmboWetan, Rowosari, dan Samong menjadi terhambat.
“Dari pintu air di Ambokulon menuju ke timur Rowosari alami pendangkalan. Petani di sekitaran AmboWetan, Rowosari, dan Samong alami kesusahan air,” ujar Sardi, Selasa, 14 Oktober 2025.
Hal senada disampaikan Imam Wiharso, petani lain yang juga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi saluran irigasi tersebut.
Irigasi Sekunder di Desa Rowosari Kecamatan Ulujami tidak nampak karena tertutup rumput, 15 Oktober 2025. (Foto: Slamet/Ketik.com)
Ia menuturkan bahwa terakhir kali normalisasi dilakukan pada tahun 2021, itupun atas hasil swadaya masyarakat dari tiga desa, yakni Ambowetan, Rowosari, dan Samong.
“Terakhir dinormalisasi tahun 2021 (sebelum penyenderan), hasil swadaya tiga desa,” katanya.
Menurut Imam, normalisasi irigasi sekunder harus menjadi prioritas pemerintah daerah mengingat fungsinya yang vital dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Kalau air lancar, hasil panen juga bisa meningkat. Ini penting bagi keberlangsungan pertanian,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Unit Pemeliharaan dan Irigasi (UPJI) Wilayah VIII Comal, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pemalang, Abdul Muis, menjelaskan bahwa saluran irigasi yang dimaksud berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) melalui PSDA Comal yang beralamatkan di Petarukan.
“Untuk normalisasi atau pengerukan, wewenangnya ada di BBWS. Kami dari DPUPR Kabupaten hanya menyediakan armada angkut saja. Namun demikian, terkait usulan normalisasi nanti akan kami sampaikan saat rapat koordinasi,” jelas Muis.
Pantauan awak media Ketik.com, pada Rabu, 15 Oktober 2025, tak hanya di wilayah Kecamatan Ulujami, irigasi sekunder yang mengalami pendangkalan terjadi di wilayah Kecamatan Comal. Di desa Kauman, terlihat sampah dan rumput yang menumpuk di irigasi sekunder.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak BBWS melalui Koordinator Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Comal belum memberikan keterangan resmi. (*)