KETIK, SURABAYA – Pesantren Digipreneur Al Yasmin Surabaya siap menjadi Tempat Singgah ratusan peserta Munas I Alumni IPNU di Bondowoso pada 2-3 Agustus 2025.
Pengasuh Pesantren Al-Yasmin, H Helmy M Noor, pihaknya yang juga alumni IPNU siap menerima rekan untuk menginap sebelum ke Bondowoso pada Jumat 1 Agustus 2025.
"Ada puluhan sampai ratusan peserta Munas I MA IPNU dari luar Jatim tiba di Surabaya, pagi tadi sudah kami terima rekan dari Mataram," katanya, Kamis31 Juli 2025.
Sebelumnya, puluhan rekanita IPPNU se-Jatim juga mengadakan Hangout Media dan peluncuran buku di Pesantren Al-Yasmin yang dibuka Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz.
"Persiapan teknis dan akomodasi telah mencapai tahap final. Sebanyak 300 peserta dan peninjau dari seluruh Indonesia akan hadir dalam perhelatan akbar ini. Ada 150 peserta dan 150 peninjau yang terkonfirmasi hadir," kata Ketua Panitia Daerah, HM. Hamzah.
Menurut Hamzah, peserta dari luar Jawa akan transit di Surabaya sebelum diarahkan ke lokasi Munas di Bondowoso. Munas ini diharapkan menjadi tonggak baru untuk meneguhkan peran strategis alumni IPNU dalam pembangunan bangsa dan menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kepeloporan di tengah tantangan zaman.
"Mereka akan ditampung di pesantren milik alumni IPNU Jatim di Surabaya juga, yakni rekan Helmy M Noor," kata Hamzah.
Menurut Sekjen MA IPNU Prof Dr Asrorun Niam Sholeh, Munas perlu disongsong dengan antusias dan berharap memperoleh rumusan yang jelas, rinci, dan solutif bagi persoalan pendidikan nasional.
Dijelaskannya, Peraturan Dasar mencatat fungsi MA IPNU adalah sebagai wadah silaturrahim, dalam membangun hubungan antar kader dalam bertukar pikiran (wadah silatul fikri).
Dalam fungsinya sebagai ajang untuk menyusun konsep pengembangan, satu sisi bisa diimplementasikan pada kader yang sedang berproses sebagai pengurus di semua tingkatan
"Juga sebagai upaya untuk memadukan gagasan kader yang kini berada di semua lini kehidupan dan eksistensi masing-masing. Kita sadar sesadar-sadarnya tentang kondisi, posisi, dan kualitas pendidikan kita," bebernya.
Pada tahun 2023, Indonesia menempati posisi ke-67 dari 203 negara. Dalam konteks Asia Tenggara, Indonesia masih berada di bawah negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Dalam menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, akan menjadi kendala manakala kader IPNU tidak memacu peningkatan kualitas pendidikan.
"Salah satu kelemahan signifikan yang sering disorot adalah rasio guru yang berkualitas dan tingkat literasi masyarakat. Banyak guru yang belum memiliki kualifikasi atau kompetensi yang memadai," tambahnya.
Prof Dr Asrorun menyampaikan, MA IPNU punya kewajiban moral sebagai kaum intelektual untuk mencari jalan keluar yang signifikan dalam memajukan pendidikan di Indonesia, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Umat Islam yang menyatakan sebagai warga NU.
"Kalau kita memajukan kualitas SDM NU, maka pasti akan berdampak bagi peningkatan kualitas bangsa Indonesia secara umum dan sebaliknya," jelasnya.
Sementara, Ketua PW LP Ma'arif NU Jatim Prof. Masdar Hilmy, SAg., MA., Ph.D., menyatakan, LP Maarif yang berbasis non-profit harus memberikan manfaat maksimal untuk pengembangan kualitas pendidikan bagi seluruh lembaga pendidikan yang ada di bawahnya selama periode 2024-2029.
"Sejak kick-off serangkaian pelatihan, PW LP Maarif telah membelanjakan sekira Rp700 juta untuk menyukseskan serangkaian program pelatihan yang tak kurang ada 12 paket pelatihan, seperti peningkatan kompetensi kepala sekolah/madrasah, evaluasi dan review soal dan bahan ajar Aswaja, pelatihan tentang sains data, literasi digital, Artificial Intelligence (AI), deep learning, dan sebagainya," urainya.
Selain program-program pelatihan tersebut, LP Maarif juga menyelenggarakan ToT penjaminan mutu untuk mendampingi lembaga-lembaga yang ada di bawah naungannya.
Pihaknya, bertekad untuk mengembalikan dana kontribusi dari kepesertaan ujian-ujian yang kami selenggarakan untuk peningkatan kualitas lembaga-lembaga pendidikan yang ada.
"Tidak boleh ada perburuan profit atau rente di semua lembaga PW LP Maarif NU Jawa Timur, LP Maarif NU harus mbarokahi dan manfaati," tegasnya. (*)