KETIK, SURABAYA – Suasana pasca-ricuhnya aksi demonstrasi di Jakarta menjadi perhatian serius Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Namun, alih-alih menyoroti sisi negatif aksi, Eri memilih menyampaikan pesan penuh harapan dan kelembutan kepada mahasiswa serta aparat di Kota Pahlawan.
Eri mengingatkan, menyampaikan pendapat adalah hak mahasiswa dan warga. Namun, yang sering kali jadi korban justru bukan pemerintah, melainkan kursi taman, pot bunga, hingga pedestrian yang sudah susah payah dibangun dari uang rakyat.
“Saya nyuwun tolong (minta tolong) kepada mahasiswa, silakan menyampaikan pendapat, kami persilakan," ujarnya setelah Rapat Paripurna pada Jumat 29 Agustus 2025.
"Tapi tolong dijaga kota ini, seperti tamannya, seperti pedestriannya. Karena bagaimanapun pembangunan ini dilakukan dengan uang masyarakat,” sambungnya.
Sindiran Eri bukan tanpa alasan, Ia percaya mahasiswa Surabaya tak perlu menyalurkan aspirasi dengan cara menghancurkan pot bunga yang tak berdosa.
“Saya yakin mahasiswa Surabaya luar biasa, pasti akan jogo Surabaya. Saya yakin mahasiswa Surabaya gak harus anarkis,” tegasnya.
Tak lupa, Eri juga menitipkan pesan kepada aparat agar tidak keburu galak. Menurutnya, aparat seharusnya hadir seperti bapak yang menenangkan anaknya, bukan seperti satpam komplek yang tersinggung karena pagar disentuh.
“Saya mohon kepada aparat juga lebih kebapakan, yang ngayomi. Karena aparat ini adalah orang yang mengayomi. Insyaallah ketika mahasiswa menyampaikan aspirasinya dan didengarkan, maka itu akan jadi baik,” pungkasnya.
Sebelumnya, pagelaran konser Pesta Rakyat dalam rangkaian perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Surabaya menyisakan catatan penting. Sejumlah fasilitas taman kota yang menjadi lokasi acara mengalami kerusakan usai dipadati penonton. (*)
