KETIK, SURABAYA – Duka mendalam menyelimuti keluarga RW (25), seorang pengamen jalanan yang tewas tenggelam di Sungai Jagir, Wonokromo, usai melompat ke sungai karena panik melihat razia Satpol PP, Minggu dini hari, 24 Agustus 2025.
Kepala Satpol PP Surabaya, Achmad Zaini, menyampaikan belasungkawa secara terbuka atas tragedi yang menimpa korban RW.
Ia menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh jajaran Satpol PP untuk lebih mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap penertiban.
“Saya prihatin dan belasungkawa terhadap korban. Dalam waktu dekat saya akan menemui pihak keluarga. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ucap Zaini dengan nada haru, Selasa 26 Agustus 2025.
Suasana masih dipenuhi isak tangis. Kakak korban, Sandi Kurniawan, menceritakan detik-detik terakhir adiknya.
“Adik saya sedang berada di perempatan Wonokromo, mungkin dalam perjalanan pulang ke rumah di daerah Joyoboyo. Saat melihat rombongan Satpol PP, ia panik dan langsung melompat ke sungai,” ungkap Sandi lirih.
Kepala Satpol PP, Achmad Zaini, menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi momentum evaluasi internal.
Menurutnya, Satpol PP tidak hanya dituntut menegakkan aturan, tetapi juga harus memperhatikan sisi kemanusiaan agar penertiban tidak berakhir dengan kehilangan nyawa.
“Iya, pasti kami evaluasi petugas Satpol PP setelah kejadian ini. Penertiban harus tetap dilakukan, tapi dengan pendekatan yang lebih manusiawi,” tegasnya.
Pencarian RW sempat berlangsung menegangkan. Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jenazahnya sejauh 500 meter dari lokasi ia melompat.
Kabar duka ini menjadi pukulan berat bagi keluarga yang mengenal RW sebagai sosok sederhana dan pekerja keras yang sehari-hari mengamen demi membantu perekonomian rumah tangga.
Kapolsek Wonokromo, Kompol Heggy Renanta Koeswara, menjelaskan bahwa sebenarnya salah satu petugas Satpol PP berusaha menolong korban dengan terjun ke sungai. Namun, upaya itu gagal karena arus sungai cukup deras dan petugas sendiri hampir kehilangan nyawa.
“Petugas Satpol PP itu kehabisan napas saat berusaha menyelamatkan korban, sehingga harus dilarikan ke RSI Wonokromo untuk mendapatkan pertolongan medis,” jelas Heggy.(*)