Terminal Arjosari Bersih Premanisme (3)

Penertiban Jupang Liar di Terminal Arjosari Malang Berdampak Positif ke Seluruh Terminal Jatim

12 Juli 2025 18:34 12 Jul 2025 18:34

Thumbnail Penertiban Jupang Liar di Terminal Arjosari Malang Berdampak Positif ke Seluruh Terminal Jatim
Pintu keluar bis di Terminal Arjosari, Kota Malang, ketika jupang liar telah ditertibkan. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Penertiban juru panggil (jupang) liar di Terminal Arjosari, Kota Malang, berdampak positif terhadap operasional terminal lain di Jawa Timur. Sejak aturan ini diberlakukan, bus yang berangkat dari Terminal Arjosari kini hanya menaikkan atau menurunkan penumpang di dalam terminal kota tujuan, bukan lagi di luar.

Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, menjelaskan bahwa langkah tegas ini membuat operasional bus menjadi lebih teratur dan terorganisasi. Ia menyebut, kebijakan ini bahkan memberikan efek domino yang menguntungkan seluruh terminal di Jawa Timur.

"Kebijakan penertiban ini berimbas positif terhadap semua terminal di Jatim. Bus-bus yang keluar maupun masuk di Terminal Arjosari kan harus tertib, itu berimbas ke terminal lain. Mereka menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam terminal," ujarnya, Sabtu, 12 Juli 2025.

Mega mengaku menerima laporan dari petugas terminal tipe B, termasuk di Blitar dan Kediri, bahwa bus yang datang dari Arjosari kini patuh pada aturan dan tidak lagi menurunkan penumpang di luar terminal. Kondisi ini membuat aktivitas di terminal-terminal tujuan kembali hidup.

Untuk memastikan kebijakan ini berjalan, Terminal Arjosari melakukan pengawasan ketat. Jika ada sopir yang melanggar, mereka akan langsung dilaporkan kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jatim maupun pihak PO bus masing-masing.

"Bus-bus itu sudah tahu aturan, tapi mereka melanggar karena pura-pura tidak tahu. Kalau ada yang melanggar, kami laporkan ke provinsi dan PO, khususnya AKDP," tegasnya.

Sebelum penertiban, maraknya jupang liar menyebabkan banyak bus memilih menunggu penumpang (ngetem) di depan terminal atau di sepanjang Jalan Raden Intan. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan kemacetan, tetapi juga kerawanan bagi penumpang, mulai dari risiko pencopetan, pelecehan, hingga pemaksaan untuk segera naik bus.

"Ngetemnya lama, bisa sampai 30 menit baru jalan ke arah tol. Tapi kalau sudah berangkat dari dalam, bus itu enak karena keluar terminal bisa langsung jalan. Kemacetan berkurang, keamanan pun lebih terjamin karena terpusat di dalam terminal," tutur Mega.

Mega menegaskan bahwa penertiban ini bukan hanya untuk kepentingan Terminal Arjosari, melainkan juga untuk menjaga citra Kota Malang secara keseluruhan.

"Arjosari adalah salah satu maskot, pintu masuk pertama untuk kendaraan umum di Kota Malang. Kalau terminal, pintu masuknya ruwet dan semrawut, wajah Kota Malang juga ikut jelek," sebutnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Terminal Arjosari Jupang Liar Jupang Resmi Kota Malang Penertiban Jupang Liar Malang Arjosari