Pemerintah Pantau Jemaah Haji sakit dan Hilang di Tanah Suci

27 Juli 2025 12:49 27 Jul 2025 12:49

Thumbnail Pemerintah Pantau Jemaah Haji sakit dan Hilang di Tanah Suci
Ilustrasi - Jemaah haji kloter akhir Debarkasi Surabaya tiba di Asrama Haji, Jumat 11 Juli 2025. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Ibadah haji 1446 H/2025 M telah berakhir. Kendati demikian, beberapa jemaah haji asal Indonesia masih ada yang berada di Tanah Suci karena sakit dan ada juga yang meninggal dunia.

Pemerintah Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah (Dirjen PHU) terus berupaya memantau kondisi jemaah haji yang sakit.

Pihak pemerintah segera memberikan fasilitas pemulangan ke Indonesia, apabila seorang haji tersebut sudah sembuh. Kabar ini disampaikan oleh Ketua Dijen PHU RI, Hilman Latif ketika berkunjung ke Asrama Haji Surabaya, Jumat, 25 Juli 2025 lalu.

"Kami sampaikan beberapa waktu yang lalu, pada saat penutupan (haji) masih ada 40 orang yang sakit dan saat ini beberapa sudah pulang. Kemudian juga ada yang meninggal dunia," kata Hilman.

Selama pemantauan jemaah haji yang sakit, Hilman mengungkapkan pihak Pemerintah RI melalui tim yang ada di Jeddah dan Madinah terus melakukan monitoring.

"Secara berkala berkunjung ke rumah sakit, menengok jemaah tersebut untuk membantu kondisinya. Kami juga mendapat informasi beberapa anggota keluarga dari jemaah ada yang bermaksud menengok ke Saudi," bebernya.

Namun keinginan keluarga yang ingin langsung terbang ke Arab Saudi, pihak pemerintah tidak bisa langsung memberikan izin karena ada beberapa prosedur.

"Pakai bisa apa, dan lain-lain. Karena memang saat ini visa umroh juga tidak semudah tahun lalu ya. Ini sudah ada yang berubah, jadi dengan tujuan-tujuan khusus itu akan kami sampaikan juga agar diberikan kemudahan," terangnya.

Sedangkan untuk tiga jemaah haji Indonesia yang hilang di Arab Saudi, Hilman juga terus dilakukan proses pencarian. Kabar baiknya, barang-barang jemaah haji yang hilang itu sudah ditemukan.

"Barang-barang milik jemaah yang hilang tadi sudah dibawa ke rumahnya. Masih lengkap, ada kartu-kartunya, gelangnya, tasnya, semua itu dikembalikan. Tapi jemaahnya belum kami temukan dan keluarga juga sudah mengetahui," kata pria yang juga seorang dosen di UMY tersebut.

Pihak keluarga, jelas Hilman, juga terus berdoa. Berharap ada kabar mengenai keluarganya yang hilang ketika melaksanakan ibadah haji.

Untuk mempercepat proses pencarian, Dirjen PHU juga telah berkomunikasi dengan pihak keluarga dengan mengambil DNA untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kalau masih hidup syukur. Kalau sudah wafat mereka juga ingin tahu. DNA nanti kami akan cocokkan dengan DNA yang ada di rumah sakit - rumah sakit di Saudi yang dinyatakan wafat dan sudah dimakamkan," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hilman Latif Dirjen PHU Asrama Haji Arab Saudi Asrama Haji Surabaya