Pelajar Dikeroyok di Tlogoagung Bancar, Keluarga Desak Kapolres Tuban Usut Tuntas

16 November 2025 10:12 16 Nov 2025 10:12

Thumbnail Pelajar Dikeroyok di Tlogoagung Bancar, Keluarga Desak Kapolres Tuban Usut Tuntas
Ilustrasi kasus pengeroyokan, 16 November 2025 (Web/Ketik.com)

KETIK, TUBAN

Kasus pengeroyokan yang menimpa seorang pelajar asal Desa Latsari, Kecamatan Bancar, Tuban, pada dini hari 2 November 2025, hingga kini, 16 November 2025, masih belum menemukan titik terang.

Keluarga korban yang mengalami luka robek dan dijahit, menuntut proses hukum yang tegas atas kejadian ini.

Kakak korban, Wahyudi, menjelaskan bahwa insiden terjadi di kawasan Lapangan Tlogoagung.

Saat itu, acara hiburan dangdut baru saja selesai dengan lagu terakhir. Korban bersama lima temannya hendak pulang sekitar pukul 01.00 WIB, namun tiba-tiba diserang oleh terduga pelaku yang membawa benda tumpul atau tajam.

“Satu korban dikeroyok, mengalami luka robek dan mendapatkan jahitan dan telah kami laporkan ke Polsek Bancar," ujar Siswoyo, Minggu, 16 November 2025.

Korban, Marfel Dwi Santoso, 16 tahun, asal Desa Latsari, masih berstatus pelajar sekaligus anggota aktif organisasi pencak silat. Ia diduga menjadi korban pemukulan dengan benda tumpul oleh terlapor, AR dan AS, pemuda asal Desa Tlogoagung, Bancar.

Kasus pengeroyokan ini sudah dilaporkan dan tengah ditangani oleh Polsek Bancar. Proses mediasi antara pelapor dan terlapor telah dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali di kantor Polsek setempat.

"Kalau mediasi di Polsek Bancar sudah pernah dua sampai tiga dipertemukan keluarga dan pelaku. Kami memaafkan tetapi proses hukum berlanjut," tuturnya 

Selain itu, Wahyudi mengungkapkan, pihak keluarga pelaku sempat datang ke rumah untuk meminta maaf. Namun, kedatangan itu disertai oknum LSM berinisial AM asal Jenggolo, Jenu. Dalam pertemuan tersebut, keluarga korban diminta untuk berdamai dan menghentikan proses hukum yang sedang berjalan.

"Keluarga pelaku datang ke rumah satu dan kedua kalinya membawa seorang dari LSM yang rumahnya Jenggolo Jenu. Kan ini tidak etis," imbuhnya 

Keluarga korban menegaskan, proses hukum tetap harus berjalan agar pelaku, yang dikenal sering membuat keributan, mendapatkan efek jera.

Senada dengan hal itu, tokoh pemuda setempat, Arif, menyesalkan aksi pengeroyokan yang menimpa Marfel. Ia mengingatkan, kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Bancar sejak awal.

"Terima kasih semuanya, Polsek Bancar yang sudah cepat merespon positif dan kooperatif, semua pihak sudah peduli pada musibah adik kami, kami sekeluarga sudah memaafkan dan bagi semua dulur sahabat, teman yang sudah bersimpati untuk menahan diri permasalahan ini sudah kami serahkan pada aturan hukum yang berlaku ," ungkapnya

Ia meminta Kapolres Tuban untuk menindaklanjuti kasus ini, mengingat korban juga merupakan anggota aktif sebuah perguruan silat.

"Takutnya kelambatan akan memicu api yang lebih besar," tegasnya

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polsek Bancar terkait perkembangan kasus di Tlogoagung, Bancar. Saat ditanya mengenai pelimpahan atau penanganan lebih lanjut, Kanit Pidana Umum Sat Reskrim Polres Tuban, Ipda Moch Rudi, hanya memberikan jawaban singkat, "Belum ada di kita."

Tombol Google News

Tags:

pengeroyokan Hukum&kriminal Polrestuban polsekbancar kantibmastuban