KETIK, TRENGGALEK – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek menggelar Pawai Ta'aruf dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang diikuti oleh 14 Majelis Wakil Cabang (MWC) atau diikuti oleh176 ranting NU setempat. Tak terkecuali seluruh Badan Otonom, Minggu 2 November 2025.
Bendahara PCNU Trenggalek Sukarodin, yang berkenan memberangkatkan peserta Pawai Ta'aruf HSN 2025 menjelaskan, pada acara tersebut turut dihadiri oleh sekretaris NU dan Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Cabang Trenggalek.
Ada juga digaris finis panggung kehormatan, Rois Syuriah NU, KH Mastur Ali, Ketua Tanfidziah NU Kiai Yusuf Fulhandani, jajaran Polres, Kodim, Kementerian Agama, Disdikpora, dan dari Muhammadiyah.
"Selain itu, pengurus NU yang kebetulan juga anggota Fraksi PKB juga turut hadir, termasuk anggota DPRD Provinsi Jatim Fraksi PKB, Mukiarti," ujarnya.
"Semua turun ikut Pawai Ta'aruf termasuk Pagar Nusa dan paling belakang ditutup Pasukan Pembersih santrinya Mbah Yasin," ucapnya.
Sukarodin yang juga menjabat Ketua DPC PKB Trenggalek, menyampaikan, salah satu esensi dari kegiatan ini adalah untuk mengenang perjuangan para santri saat merebut kemerdekaan dan ilustrasikan dalam bentuk pawai, yakni beragam kehidupan para santri.
"Alhamdulillah, seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) di Trenggalek ikut serta. Start pukul 06.30 dan finish pukul 11.30," tuturnya.
Politisi senior PKB ini menyebut, santri itu harus taat dan tawaduk kepada kiai atau ada istilah dengan sebutan nderek kiai sampai mati. Namun itu jangan sampai dipelintir dengan istilah feodalisme.
"Itu salah. Sekali lagi salah. Itu merupakan bentuk ketaatan santri kepada kiai," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk memeriahkan kegiatan Pawai Ta'aruf HSN, pihak panitia juga membagikan vocer umrah saat memasuki garis finis. Sementara di panggung kehormatan juga ada Rais Syuriah NU, KH Mastur Ali, "Jadi vocer dibagikan oleh beberapa elit di PCNU Trenggalek," tandasnya.(*)
