PBB Kecam Keras Serangan Mematikan Militer Israel di Gaza, Dampaknya Mengerikan

16 September 2025 12:01 16 Sep 2025 12:01

Thumbnail PBB Kecam Keras Serangan Mematikan Militer Israel di Gaza, Dampaknya Mengerikan
Anak laki-laki berjalan melintasi Netzarim di Jalur Gaza. (Foto: UNICEF/Eyad El Baba)

KETIK, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam serangan militer Israel yang mematikan di Kota Gaza, Palestina. Juru Bicara PBB, Stéphane Dujarric, mengatakan situasi tersebut menimbulkan dampak mengerikan pada warga sipil yang menderita dan kelaparan.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam eskalasi mematikan dari serangan militer Israel yang terjadi sepanjang akhir pekan di seluruh Kota Gaza, di mana puluhan orang dilaporkan tewas atau terluka," katanya, mengutip laman resmi PBB, Selasa, 16 September 2025.

"Kami mengulangi seruan kami untuk perlindungan warga sipil dan personel kemanusiaan serta penghormatan penuh terhadap hukum internasional," tambahnya.

Di tempat terpisah, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, melaporkan melalui unggahan di X pada Minggu, 14 September 2025, bahwa 10 bangunannya di Kota Gaza telah terkena serangan hanya dalam empat hari terakhir. Bangunan-bangunan tersebut termasuk tujuh sekolah dan dua klinik yang berfungsi sebagai tempat penampungan.

Laporan PBB menunjukkan, hampir 70.000 orang mengungsi ke selatan dalam beberapa hari terakhir. Mitra-mitra PBB mencatat, sepanjang bulan lalu saja, terjadi 150.000 pergerakan dari utara ke selatan Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 425 total kematian akibat gizi buruk dan kelaparan, di mana sepertiganya adalah anak-anak. Selain itu, sepertiga fasilitas perawatan gizi buruk di Kota Gaza terpaksa ditutup akibat perintah pengungsian paksa.

Meskipun tantangan terus meningkat, mitra-mitra PBB telah berhasil mendistribusikan 40.000 makanan tambahan setiap hari. Hingga hari Sabtu, sebanyak 558.000 makanan harian disiapkan dan disalurkan oleh 20 mitra PBB ke 116 dapur umum. Namun, layanan kesehatan tetap sangat terbatas. 

"Klinik-klinik telah menangguhkan layanan mereka akibat rasa tidak aman dan perintah pengungsian," kata Dujarric. 

Di Deir Al-Balah, hanya beberapa ambulans yang masih bisa digunakan untuk melayani ribuan orang yang membutuhkan.

Menurut kantor koordinasi bantuan PBB, OCHA, 77 persen jaringan jalan di Gaza mengalami kerusakan dan bantuan kemanusiaan terus mengalami hambatan. Pada hari Minggu, hanya empat dari 17 misi yang dikoordinasikan PBB dengan otoritas Israel yang berhasil difasilitasi. Tujuh misi ditolak, empat terhambat di lapangan, dan dua dibatalkan.

Meskipun demikian, tiga misi kemanusiaan berhasil diselesaikan, termasuk pengangkutan bahan bakar dan kargo makanan dari penyeberangan Kerem Shalom/Karem Abu Salem.

Dujarric menegaskan kembali seruan PBB.  "Rekan-rekan kemanusiaan kami terus menyerukan akses kemanusiaan tanpa hambatan. Bantuan harus mengalir dalam skala besar melalui banyak penyeberangan masuk dan di dalam Gaza, termasuk di utara," tegasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Israel PBB gaza Palestina perserikatan bangsa-bangsa