"Para Perasuk" Karya Wregas Bhanuteja Tayang Perdana di Sundance Film Festival 2026

13 Desember 2025 12:00 13 Des 2025 12:00

Thumbnail "Para Perasuk" Karya Wregas Bhanuteja Tayang Perdana di Sundance Film Festival 2026
Angga Yunanda Dalam Film Para Perasuk. (Foto: Tangkapan Layar Web Resmi Rekata Studio)

KETIK, SURABAYA – Film terbaru dari penulis sekaligus sutradara Wregas Bhanuteja, berjudul Para Perasuk, akan menjalani penayangan perdana dunia (world premiere) di Sundance International Film Festival 2026 dengan judul internasional Levitating.

Sundance Film Festival merupakan salah satu festival film independen paling bergengsi di dunia yang diselenggarakan oleh Sundance Institute. Festival ini mempertemukan karya-karya orisinal dari sineas global dari film panjang, dokumenter, hingga film pendek serta menyelenggarakan diskusi dengan pembuat film dan berbagai acara industri. Sejak didirikan pada 1978, banyak film yang lahir dari festival ini kemudian dikenal luas secara internasional.

Untuk edisi 2026, Sundance akan digelar dari tanggal 22 Januari hingga 1 Februari 2026 di Park City dan Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, dengan beberapa program juga tersedia secara daring di akhir periode festival. Ini merupakan tahun terakhir Sundance diselenggarakan di Utah sebelum berpindah lokasi ke Boulder, Colorado pada 2027.

Sebelumnya, film pendek Wregas Bhanuteja berjudul Tak Ada yang Gila di Kota Ini juga sempat bersaing di Sundance 2020 dalam program International Narrative Short Films, menunjukkan jejaknya di kancah internasional.

Setelah sukses dengan Penyalin Cahaya (2021) dan Budi Pekerti (2023), Para Perasuk merupakan film panjang ketiga Wregas yang masuk ke ranah drama supranatural. Film ini memadukan unsur fantasi, psikologis, dan pendekatan lintas seni dalam narasi yang kuat.

Film ini menarik perhatian karena dibintangi oleh sederet aktor dan aktris populer Indonesia: Angga Yunanda sebagai Bayu, Maudy Ayunda sebagai Laksmi, Anggun sebagai Guru Asri, Chicco Kurniawan sebagai Pawit, Bryan Domani sebagai Ananto, Indra Birowo sebagai Bapak, serta Ganindra Bimo sebagai Fahri.

Naskah Para Perasuk ditulis oleh Wregas bersama Alicia Angelina dan Defi Mahendra, dan diproduseri oleh Siera Tamihardja, Iman Usman, dan Amalia Rusdi. Proyek ini merupakan film ko-produksi antara Indonesia, Singapura, Prancis, dan Taiwan, menunjukkan kolaborasi lintas negara untuk menghasilkan karya yang berskala global.

Kisah Para Perasuk berfokus pada Bayu, pemuda dari Desa Latas yang bercita-cita menjadi perasuk andal untuk mengumpulkan dana demi menyelamatkan mata air suci desa tersebut dari ancaman. Tradisi pesta kerasukan di desanya bukan hanya ritual, tapi juga hiburan yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Konflik muncul ketika mata air suci tempat para perasuk mencari roh menghadapi ancaman. Bayu kemudian bertekad memimpin pesta kerasukan berskala besar demi menggalang dana untuk menyelamatkan mata air tersebut. Namun, dalam prosesnya, ia menyadari bahwa ambisi semata tidak cukup untuk menjadikannya perasuk sejati maupun menjaga desa yang telah ia sebut rumah.

Wregas menjelaskan bahwa film ini dibuat untuk menggeser stigma kerasukan yang selama ini identik dengan horor. Ia menghadirkan kerasukan dari sudut pandang yang lebih manusiawi. “Biasanya kerasukan digunakan sebagai elemen untuk menakut-nakuti. Lewat film ini, saya ingin membalik perspektif itu dan menunjukkan sisi kemanusiaan orang-orang yang terlibat dalam pesta kerasukan,” ujar Wregas.

Setelah world premiere di Sundance pada 22–27 Januari 2026, Para Perasuk dijadwalkan akan dirilis di bioskop Indonesia pada tahun 2026. (*)

Tombol Google News

Tags:

Para Perasuk Wregas Bhanuteja Angga Yunanda anggun Chicco Kurniawan Maudy Ayunda Sundance Film Festival Film Indonesia 2026 Levitating Film Para Perasuk