KETIK, MALANG – Kinerja sektor pasar modal di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menunjukkan geliat positif yang signifikan hingga kuartal ketiga tahun 2025. Data terbaru mencerminkan pertumbuhan jumlah investor dan aktivitas transaksi yang kuat.
Tingkat inklusi pasar modal di wilayah OJK Malang terus tumbuh positif, yang ditandai dengan peningkatan signifikan pada jumlah Single Investor Identification (SID).
“Ini menunjukkan antusiasme masyarakat masuk dunia pasar modal,” kata Kepala OJK Malang, Farid Faletehan, dalam keterangan persnya bertajuk Paparan Perkembangan Industri Jasa Keuangan di Wilayah Kerja OJK Malang, belum lama ini.
Ia merinci, per 31 Agustus 2025, jumlah SID di wilayah kerja OJK Malang telah mencapai 341.834 SID, yang mewakili 1,90 persen dari total SID nasional. Angka ini mencatatkan pertumbuhan tahunan atau year on year (yoy) sebesar 19,15 persen hingga akhir Agustus 2025.
Mayoritas SID, yakni 99,83 persen, dimiliki oleh investor individu, menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat lokal dalam berinvestasi di pasar modal.
“Masyarakat kian paham menginvestasikan ke pasar saham,” lanjut Farid.
OJK Malang mencatat aktivitas transaksi saham mengalami lonjakan yang masif per 31 Maret 2025. Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp3,32 Triliun, naik 19,92 persen secara tahunan (yoy). Frekuensi Transaksi mencapai 823.455 kali, melesat 59,23 persen yoy. Volume Transaksi mencapai 9,311 juta, tumbuh pesat 73,37 persen yoy.
Data pertumbuhan ini menunjukkan bahwa keyakinan investasi di pasar modal Indonesia masih cukup terjaga, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dinamika ekonomi global dan domestik. (*)
