OJK Dorong Budaya Menabung Sejak Dini, 58,32 Juta Pelajar Punya Nomor Rekening

24 Agustus 2025 19:48 24 Agt 2025 19:48

Thumbnail OJK Dorong Budaya Menabung Sejak Dini, 58,32 Juta Pelajar Punya Nomor Rekening
OJK saat Hari Indonesia Menabung (HIM) dan Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 di Gedung Dhanapala Kompleks Kemenkeu Jakarta, Jumat (22/8/25).(Foto: OJK)

KETIK, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong budaya menabung sejak dini yang penting untuk merencanakan masa depan dan berkontribusi membangun negeri.

Dalam upaya ini OJK berkolaborasi bersama kementerian/lembaga, industri jasa keuangan, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan terkait.

Seruan untuk menabung sejak usia dini ini mengemuka dalam kegiatan Hari Indonesia Menabung (HIM) dan Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 yang digelar di Gedung Dhanapala Kompleks Kementerian Keuangan, Jumat 22 Agustus 2025.

Mengusung tema CEMERLANG “Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Gemilang”, acara diramaikan oleh lebih dari 1.000 pelajar, mulai dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi di Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kebiasaan menabung sejak dini untuk mengantisipasi kebutuhan yang mendadak di masa depan.

“Adik-adik ini penting untuk menabung untuk mengurangi ketergantungan kepada orang tua. Jadi biasanya kalau mau minta uang untuk membeli sesuatu, tetapi kalau sudah punya menabung sebagian, nah itu punya independensi untuk membelanjakan tanpa perlu minta izin orang tua,” kata Airlangga yang juga selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI).

Senada dengan itu, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara menyampaikan, menabung bukan hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga menjadi sumber pembiayaan pembangunan ekonomi nasional.

“Mulailah menabung sejak kecil, berapapun jumlahnya. Tabungan masyarakat inilah yang menjadi sumber dana untuk membiayai perusahaan, lapangan kerja, dan pembangunan Indonesia. Dulu kami menabung melalui Tabungan Pelajar. Sekarang generasi muda bisa lebih mudah menabung dengan SimPel, tapi pesannya tetap sama: biasakan menabung sejak dini,” jelas Mirza.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, peringatan HIM juga merupakan bagian dari dukungan OJK terhadap program Asta Cita Pemerintah dalam menyiapkan generasi emas 2045.

“Pelajar boleh membeli kebutuhan atau keinginan, asalkan dengan uang hasil menabung, bukan dari berutang. Hati-hati dengan pinjaman online ilegal dan budaya konsumtif hanya untuk gaya-gayaan, karena itu berbahaya bagi masa depan anak muda,” pesan Friderica.

Melalui Program KEJAR yang terdiri dari Simpanan Pelajar (SimPel) dan Tabungan Anak, hampir 88 persen pelajar Indonesia atau sebanyak 58,32 juta pelajar telah memiliki rekening tabungan, dengan total nilai tabungan lebih dari Rp34 triliun.

Selama periode HIM tahun 2025, yaitu pada 1 Juli sampai dengan 10 Agustus 2025, tercatat telah dibuka 263.109 rekening pelajar baru dengan total nominal tabungan mencapai Rp338,6 miliar.

Selain itu, sebanyak 4.283 kegiatan sosialisasi berhasil diselenggarakan dan melibatkan 334.540 peserta, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, hingga orang tua. Termasuk program Bank Goes to School yang telah diselenggarakan lebih dari 120 ribu kegiatan di lebih dari 101 ribu sekolah di seluruh Indonesia.

Capaian ini menunjukkan tingginya komitmen bersama dalam memperluas akses keuangan sekaligus meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menabung untuk membangun kemandirian finansial di masa depan.

Bulan Literasi Keuangan
Sedangkan dari sisi literasi keuangan, OJK menginisiasi pelaksanaan Bulan Literasi Keuangan (BLK) yang merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dalam rangka peningkatan literasi keuangan secara masif dan merata.

BLK yang dilaksanakan pada Mei sampai Agustus 2025 terdiri dari rangkaian Kick Off BLK, Financial Literacy Series 2025, Financial Literacy Campaign 2025 dan Financial Literacy Award 2025.

Selama periode bulan Mei sampai Agustus 2025, telah terselenggara Kick Off BLK di 81 Kabupaten/Kota dan 19 Provinsi, Financial Literacy Series sebanyak 7.293 kegiatan di 415 Kabupaten/Kota dan publikasi 4.225 konten Financial Literacy Campaign yang menjangkau lebih dari 100 juta viewers.

Sebagai bagian dari puncak kegiatan, OJK turut menyelenggarakan penganugerahan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) Award dan Financial Literacy Award. KEJAR Award diberikan kepada industri perbankan, satuan pendidikan, dan pemerintah daerah yang aktif mendukung implementasi Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) melalui pembukaan rekening, publikasi, sosialisasi, maupun edukasi.

Sementara itu, Financial Literacy Award merupakan bentuk apresiasi kepada para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK), stakeholders, pemerintah daerah, duta literasi keuangan, dan komunitas yang telah berperan dalam mendorong peningkatan literasi keuangan yang masif dan merata. Kedua penghargaan ini diharapkan dapat memacu semangat kolaborasi yang lebih luas dalam membentuk ekosistem keuangan yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan.

Melalui peringatan Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan 2025, OJK berharap budaya menabung dapat semakin mengakar di kalangan pelajar dan mahasiswa, sekaligus memperkuat kolaborasi antar-stakeholder dalam mewujudkan literasi dan inklusi keuangan yang bermakna.

Upaya ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda yang cerdas secara finansial akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(*)

 

Tombol Google News

Tags:

OJK ojk jabar literasi Rekening keuangan menabung