Bangun Jembatan Hijau, Pemkab Bandung Gelontorkan Rp6,7 Miliar dari APBDP

22 Agustus 2025 20:57 22 Agt 2025 20:57

Thumbnail Bangun Jembatan Hijau, Pemkab Bandung Gelontorkan Rp6,7 Miliar dari APBDP
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat ground breaking.pembangunan Jembatan Cijeruk di Desa Bojongsari Kec Bojongsoang, Jumat (22/8/25).(Foto:Iwa/Ketik)

KETIK, BANDUNG – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung menggelar ground breaking pembangunan Jembatan Roda Cijeruk di Kampung Cijeruk RW 08, Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang, Jumat 22 Agustus 2025.

Jembatan apung yang menghubungkan Kecamatan Baleendah dan Bojongsoang ini sebelumnya sempat viral karena beredar rekaman video di media sosial bahwa bagian badan jembatan ada yang patah saat banyak penyeberang berkendaraan bermotor melintasinya pada 23 Mei lalu.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Jembatan Cijeruk ini akan dibangun kembali mulai hari ini. Insya Allah nanti lebih aman, representatif dan desain arsitekturnya indah," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna saat ground breaking. 

Bupati Bandung menyatakan nantinya jembatan baru yang menalan anggaran Rp6,7 miliar dari APBD Perubahan 2025 ini nantinya dinamai Jembatan Hijau yang ditargetkan kelar akhir tahun 2025 atau sebelum tahun baru 2026.

Pembangunan kembali Jembatan Cijeruk tersebut diharapkan dapat memulihkan akses vital bagi warga di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, dan Ciparay.

Bupati Bandung menjelaskan Jembatan Cijeruk yang baru nantinya akan memiliki panjang 60 meter dan lebar 2,7 meter. 

Jembatan Cijeruk memiliki peran yang sangat penting sebagai penghubung utama perekonomian warga di tiga kecamatan tersebut. Ambruknya Jembatan Cijeruk cukup  menyulitkan warga, terutama dalam distribusi barang dan mobilitas warga karena harus mengambil akses yang lebih jauh dan memutar. 

Bupati  menyadari betul pentingnya Jembatan Cijeruk bagi ratusan ribu warga di tiga kecamatan tersebut. Menurutnya, jembatan itu sangat vital bagi masyarakat. Dengan dibangunnya kembali jembatan ini, ia berharap dapat kembali memulihkan akses perekonomian warga, bahkan lebih meningkat. 

"Oleh karena itu, saya mengambil langkah cepat dengan mengalokasikan anggaran Rp 6,7 miliar dari APBD Perubahan. Kalau nunggu pembangunan dari provinsi takutnya lama, kasihan masyarakat," ungkap bupati yang akrab disapa Kang DS ini.

Jembatan yang membelah Sungai Citarum ini menurutnya, tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antar wilayah, tetapi juga akan menjadi ikon baru dan destinasi wisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. 

Dengan desain arsitektur memukau, Kang DS berencana memberikan nama "Jembatan Hijau", sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan. 

"Pokoknya nanti desain arsitekturnya sangat menarik. Surprise. Jembatan ini akan jadi ikon baru dan jadi tempat wisata di kawasan ini. Nanti namanya Jembatan Hijau. Instagramable, cocok buat selfi-selfi," ujar Kang DS. 

Bupati Bedas berharap semua pihak termasuk masyarakat setempat dapat mengawal pembangunan ini agar berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. 

"Tolong jangan ada yang mencoba menghalangi atau mengganggu, apalagi melakukan pungli. Tolong kejaksaan dan kepolisian untuk ikut mengawal pembangunan jembatan ini. Pembangunan ini adalah untuk kepentingan masyarakat," tegasnya. (*)
 

Tombol Google News

Tags:

jembatan jembatan cijeruk BUPATI BANDUNG dadang supriatn PEMKAB BANDUNG kang ds dputr kab bandung