KETIK, SURABAYA – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Timur, Bagus Prasetia Lelana, mengajak seluruh kader untuk menjadikan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-6 sebagai momentum konsolidasi dan kebangkitan partai. Hal itu ia sampaikan dalam sambutan di pembukaan Muswil PKS Jatim, Minggu 24 Agustus 2025.
“Muswil ini bukan hanya seremonial, tetapi titik penguatan mesin partai. Kita harus rapikan barisan, perkuat komunikasi, dan tingkatkan pelayanan kepada masyarakat. PKS harus hadir semakin kuat untuk melayani Jawa Timur,” tegas Bagus.
Dalam sambutannya, Bagus juga menekankan pentingnya Jawa Timur sebagai tulang punggung kemajuan Indonesia. Dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia dan wilayah administratif terbanyak, menurutnya, Jatim adalah arah tumbuh pembangunan nasional.
Ia mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak yang berhasil meraih predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) 10 kali berturut-turut serta mencatat pertumbuhan ekonomi 5,23 persen pada triwulan II 2025—tertinggi di Pulau Jawa.
“Sebagai partai pengusung Bu Khofifah dan Pak Emil, kami bangga dan akan terus menjadi bagian yang menguatkan pemerintah hingga akhir masa jabatan. Fraksi PKS di DPRD Jatim akan memberikan dukungan positif untuk mewujudkan Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara,” ujar pria yang kerap dipanggil Pak Bagus itu.
Bagus juga menegaskan komitmen PKS Jatim dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, sekaligus mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ia menekankan agar kader PKS selalu siap bekerja keras, berani menghadapi tantangan politik, dan setia pada cita-cita perjuangan.
“Kita ingin PKS dikenal bukan hanya di panggung politik, tetapi melalui kerja nyata pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Dari Jawa Timur, mari kita satukan langkah, tetapkan hati, dan kobarkan semangat untuk membangun negeri lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih bermartabat,” pungkasnya. (*)