Musda Ke-VII LDII Kabupaten Kediri, Wabup Dewi Ulfa Harap Pesantren Ikut Tekan Pernikahan Dini

16 Juli 2025 15:55 16 Jul 2025 15:55

Thumbnail Musda Ke-VII LDII Kabupaten Kediri, Wabup Dewi Ulfa Harap Pesantren Ikut Tekan Pernikahan Dini
Musda ke-VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kediri resmi dibuka di Pondok Pesantren Nurul Hakim Kaliawen, Desa Ngino, Kecamatan Plemahan, Rabu 16 Juli 2025. (Foto : Aan/Ketik)

KETIK, KEDIRI – Musyawarah Daerah (Musda) ke-VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kediri resmi dibuka di Pondok Pesantren Nurul Hakim Kaliawen, Desa Ngino, Kecamatan Plemahan, Rabu 16 Juli 2025.

Acara ini menjadi forum penting bagi LDII dalam merumuskan arah kebijakan dan program kerja lima tahun ke depan.

Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa yang hadir dan membuka acara menyampaikan bahwa Musda LDII adalah forum strategis dalam menguatkan peran organisasi keislaman di tengah masyarakat.

Mbak Dewi berharap LDII bisa semakin aktif menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, khususnya dalam isu-isu penting seperti pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan penurunan pernikahan dini.

"Kita semua tahu, pendidikan adalah kunci mengatasi kemiskinan. LDII sebagai organisasi besar punya peran dalam mendampingi umat, terutama anak-anak muda di pesantren, agar tidak terjebak pernikahan dini," kata Mbak Dewi.

Dia mengungkapkan bahwa angka pernikahan dini di Kabupaten Kediri berhasil turun sebesar 27 persen pada 2023–2024 berkat sinergi berbagai pihak. Namun demikian, edukasi harus terus digencarkan di lingkungan pesantren yang kerap menghadapi fenomena pernikahan usia muda.

Mbak Dewi juga menyinggung program prioritas pendidikan Pemkab Kediri, yakni dua sekolah gratis berasrama yakni Sekolah Wanita Berjejaring dan Sekolah Rakyat. Kedua program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka tetap mendapat pendidikan berkualitas tanpa beban biaya.

“Semua anak di Kediri berhak sekolah dan punya masa depan. Pendidikan gratis ini bagian dari ikhtiar memutus mata rantai kemiskinan ekstrem,” tegasnya.

Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, Agus Sukisno, menyampaikan bahwa Musda kali ini menjadi ajang evaluasi program LDII, seperti pengembangan delapan klaster program strategis, meliputi kebangsaan, dakwah, ekonomi syariah, pertanian, energi terbarukan, dan lingkungan hidup.

“Contoh kecil kami sudah mulai menggunakan energi listrik tenaga surya di area pondok. Ini bentuk komitmen kami mendukung program ramah lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, KH Lukman Hakim selaku pengasuh Ponpes Nurul Hakim menyatakan, pihaknya terus membekali santri dengan pendidikan formal dan nonformal yang menekankan karakter, akhlak, serta toleransi.

Pondok juga telah mendirikan SMP Karakter Budi Utomo yang fokus pada penguatan moral dan profesionalitas generasi muda.

“Alhamdulillah kami mendapat banyak dukungan, mulai dari rusun santri, BLK, bus sekolah, hingga PLTS dari berbagai kementerian. Kami ingin santri menjadi generasi yang religius dan unggul,” jelasnya.

Di sisi lain Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH Amrodji Konawi, dalam sambutannya menambahkan bahwa LDII kini tengah mendorong peran umat dalam isu-isu global seperti energi bersih dan pelestarian lingkungan. Ia menyebut, di Jatim ada lebih dari 70 pesantren besar yang mulai mengadopsi energi terbarukan.

“LDII tidak hanya fokus dakwah, tapi juga lingkungan. Salah satunya melalui pemanfaatan mikrohidro dan PLTS, seperti di pondok ini. Harapannya, LDII bisa turut menjaga bumi dan memberi solusi untuk masyarakat,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

kediri dpd ldii Kediri Musda ldii Wakil Bupati Kediri