Momen Haru di Wisuda XL, UTM Kukuhkan Dua Lulusan Disabilitas

6 Desember 2025 20:59 6 Des 2025 20:59

Thumbnail Momen Haru di Wisuda XL, UTM Kukuhkan Dua Lulusan Disabilitas
Rektor UTM Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., saat memindahkan kuncir toga mahasiswa disabilitas, 6 Desember 2025. (Foto: Ismail Hs/Ketik.com)

KETIK, BANGKALAN – Air mata haru tak terbendung ketika dua wisudawan penyandang disabilitas berjalan menuju panggung utama Wisuda XL Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Sabtu 6 Desember 2025.

Di tengah gegap gempita prosesi pengukuhan 930 lulusan dari tujuh fakultas dan Program Pascasarjana, langkah keduanya menjadi simbol kuat tentang keberanian, ketekunan, dan kesetaraan.

Gedung Pertemuan R.P. Mohammad Noer yang dipadati keluarga wisudawan mendadak hening sesaat ketika prosesi pemindahan kuncir toga dilakukan. Tepuk tangan panjang mengiringi momen itu.

Bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga rasa bangga atas perjuangan yang telah mereka tuntaskan.

Salah satu dari mereka berhasil menyelesaikan pendidikan sebagai Magister Hukum, sementara yang lain meraih gelar Sarjana Pendidikan.

Momen ini bukan sekadar seremoni kelulusan. Ini merupakan penegasan nyata bahwa UTM terus berdiri sebagai kampus inklusif, membuka pintu luas bagi siapa pun yang ingin menimba ilmu.

Prosesi tersebut sekaligus menjadi refleksi peringatan Hari Disabilitas Internasional, sejalan dengan kerja sama resmi UTM bersama Komisi Nasional Disabilitas untuk memperkuat layanan pendidikan yang ramah, aksesibel, dan setara.

Dalam suasana penuh bangga, Rektor UTM Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., menyampaikan pesan menyentuh bagi seluruh lulusan. Ia mengingatkan bahwa wisuda bukanlah garis akhir, melainkan titik awal perjalanan baru yang menuntut keteguhan dan terus berproses.

“Belajarlah sepanjang hayat. Semoga gelar yang diraih hari ini membawa kemanfaatan bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ujarnya di hadapan ribuan hadirin.

Tak lupa, ia memberikan motivasi khusus kepada para lulusan penyandang disabilitas, pesan yang terasa begitu dekat dengan momen haru hari itu.

“Keterbatasan bukan penghalang kesuksesan. Kegagalan bukan akhir, melainkan keberhasilan yang tertunda. Yang mampu bangkit adalah pemenang sejati,” tuturnya disambut tepuk tangan meriah.

Di sela rangkaian wisuda, Rektor juga menyampaikan empati mendalam kepada keluarga besar UTM yang terdampak bencana di wilayah Sumatera. Dari 462 mahasiswa yang berasal dari pulau tersebut, 10 mahasiswa telah terverifikasi mengalami dampak langsung.

Sebagai bentuk kepedulian, UTM membuka penggalangan donasi dan menyiapkan sejumlah skema bantuan, antara lain, peluang beasiswa KIP Kuliah, bantuan internal universitas, serta kemungkinan pengurangan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Langkah ini menjadi wujud nyata solidaritas kampus terhadap mahasiswanya, tanpa memandang latar belakang maupun kondisi.

Wisuda XL bukan hanya menjadi puncak pencapaian akademik bagi 930 lulusan, tetapi juga penegasan kembali arah dan komitmen UTM. Bahwa perguruan tinggi ini terus berupaya mencetak generasi yang unggul, tangguh, adaptif, sekaligus menghargai keberagaman dan menjunjung nilai kesetaraan.

Di penghujung acara, Rektor menyampaikan terima kasih kepada para orang tua dan keluarga wisudawan atas kepercayaan yang diberikan kepada UTM selama proses pendidikan putra-putrinya.

Dengan momen haru dan penuh makna yang mengiringi prosesi tahun ini, UTM kembali menegaskan dirinya sebagai kampus yang bukan hanya mendidik, tetapi juga merangkul. Kampus yang bukan hanya mencetak lulusan, tetapi juga membangun masa depan yang lebih inklusif bagi semua. (*)

Tombol Google News

Tags:

Wisuda XL UTM 930 wisudawan