KETIK, SURABAYA – Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan akan memberikan beasiswa penuh dan pendampingan psikososial bagi para santri Pondok Pesantren Al Khoziny yang mengalami disabilitas akibat tragedi ambruknya gedung musala pada Senin, 29 September 2025.
Jaminan tersebut disampaikan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf, di Malang pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
"Ya, kami ingin mendampingi. Paling penting adalah bagaimana anak-anak kita, adik-adik kita, para santri yang sekarang mungkin sebagian di antaranya jadi penyandang disabilitas," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul ini.
Menurut Gus Ipul, perubahan status menjadi disabilitas akan membawa banyak dampak, tidak hanya bagi santri, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungan. Oleh karena itu, Kemensos berencana bertemu dengan Komisi Disabilitas Nasional (KND) untuk membahas langkah-langkah pendampingan yang komprehensif.
"Makanya besok saya dengan Komisi Disabilitas Nasional untuk bisa mendengarkan dan sekaligus memberikan saran kepada santri-santri yang sekarang mungkin karena kakinya diamputasi, tangannya diamputasi. Ini untuk keluarga juga perlu dikondisikan, lingkungan perlu dikondisikan. Kemudian santri yang diamputasi ini juga perlu dikondisikan," ungkapnya.
Mengenai biaya pendidikan, Gus Ipul memastikan pemerintah menjamin biaya pendidikan para korban disabilitas hingga mereka menyelesaikan studi. Jaminan ini, lanjutnya, merupakan bagian dari perlindungan sosial.
"Iya, itu (biaya pendidikan) Insyaallah dijamin semua. Ya, baik ada pihak-pihak swasta yang menjamin maupun pemerintah," tuturnya.
Biaya pendidikan atau beasiswa akan diberikan kepada para korban disabilitas sampai mereka menyelesaikan pendidikannya.
"Selain itu akan memberikan jaminan anak-anak ini akan mendapatkan dukungan beasiswa sampai selesai. Ya, itu menjadi bagian dari perlindungan sosial," pungkasnya.
Seperti diketahui, musala Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk saat para santri sedang melaksanakan salat Asar pada Senin, 29 September 2025. Tragedi ini menyebabkan 171 orang menjadi korban, dengan rincian 104 orang selamat dan 67 orang meninggal dunia.(*)