KETIK, BATU – Perusahaan layanan logistik berbasis teknologi asal Malang, Mengantar, memperluas fokus bisnisnya dengan meluncurkan ekosistem e-commerce.
Ekosistem tersebut mencakup edukasi seller, penyediaan produk siap jual, pengembangan fitur CRM, hingga pendampingan bagi penjual pemula.
Co Founder Mengantar, Faeruz Faiz, menegaskan bahwa perusahaannya ingin menjadi rumah bagi seller. Pihaknya tidak hanya mendukung pengiriman paket, tetapi membantu penjual memahami cara memulai, mengelola, dan mengembangkan bisnis di ekosistem digital.
"Sejak awal kami tumbuh sebagai perusahaan bootstrap, sehingga kami memahami secara langsung tantangan yang dihadapi pelaku usaha kecil yang membangun bisnis dari bawah,” katanya, Senin 24 November 2025.
Diketahui, ekosistem e-commerce diluncurkan pada Mengantar Summit 4.0 Bootcamp di Hotel Kusuma Agrowisata, Kota Batu, Sabtu 22 November 2025 kemarin.
Menurut Faeruz, langkah ini menjadi strategi untuk mendukung pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor perdagangan digital.
"Transformasi ini menandai pergeseran Mengantar dari platform logistik menjadi penyedia layanan komprehensif yang mendukung bisnis online dari hulu ke hilir," imbuhnya.
Dalam rangkaian Summit 4.0, Mengantar memperkenalkan sejumlah pembaruan layanan untuk mempermudah seller memulai usaha. .
Salah satunya adalah product source, yang menyediakan ratusan produk terkurasi dan terverifikasi untuk langsung dijual oleh seller tanpa proses produksi.
Selain itu, Mengantar memperbarui fitur Customer Relationship Management (CRM) untuk membantu penjual melakukan follow-up pelanggan dan meningkatkan repeat order secara lebih terstruktur.
Layanan ini diproyeksikan dapat mengurangi hambatan awal bagi calon seller yang belum memiliki modal besar atau pengalaman usaha.
Pengenalan ekosistem e-commerce ini disebut sebagai respons atas meningkatnya kompleksitas kebutuhan seller online.
Seller dinilai memerlukan lebih dari sekadar jasa pengiriman, yakni edukasi, komunitas, akses produk siap jual, serta teknologi pendukung.
“Seller tidak hanya membutuhkan layanan logistik. Mereka membutuhkan sistem pembelajaran, jaringan, akses produk yang siap dijual, serta pendampingan yang berkelanjutan," jelas Faeruz.
"Karena itu, kami terus melengkapi ekosistem Mengantar dengan edukasi yang konsisten, fitur penunjang bisnis, dan komunitas yang saling menguatkan. Semua ini kami hadirkan agar seller bisa tumbuh, cerdas, dan mandiri di dalam satu ekosistem,” tegasnya.
Mengantar Summit 4.0 menghadirkan beragam pembicara untuk memperkuat kompetensi seller online. Di antaranya Galih Tri Pamungkas, Founder Reven Leather, yang berbagi tentang pengalaman membangun usaha kerajinan kulit dari wilayah pinggiran Kabupaten Malang.
Selain Galih, hadir juga Dimas Gepeto, influencer yang membawakan materi strategi komunikasi dan storytelling digital, serta M. Hadiyatullah, pemilik brand Brighty, yang membahas penggunaan artificial intelligence (AI) dalam pembuatan konten pemasaran.
Galih menjelaskan bahwa loyalitas komunitas lokal, terutama dari wilayah seperti Dampit dan Bululawang, berperan penting dalam mendukung perkembangan perusahaan yang ia bangun dari nol tersebut.
“Kami termasuk beruntung karena menemukan produk market fit di percobaan pertama. Tiga tahun pertama kami membangun tim yang loyal. Dua tahun terakhir ini kami fokus membangun tim strategis, dan tentu dengan memaksimalkan resource pengrajin kulit yang kami punya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keberadaan Reven Leather turut mendorong para pengrajin kulit lokal untuk kembali bekerja di kampung halaman.
“Dari resources cukup menguntungkan, di sini sentra industri kulit. Dengan adanya Reven (pengrajin), mereka jadi pulang kampung,” pungkasnya.(*)
