Melalui SOP Ketat, Program MBG di Brebes Pastikan Keamanan Pangan Sekolah

15 September 2025 16:58 15 Sep 2025 16:58

Thumbnail Melalui SOP Ketat, Program MBG di Brebes Pastikan Keamanan Pangan Sekolah
Tim Koordinator MBG wilayah Brebes bersama salah satu Humas Sekolah usai diskusi (Foto: Makaroni for Ketik)

KETIK, BREBES – Kebijakan salah satu madrasah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang sempat menerbitkan surat angket terkait Program MBG (Makan Bergizi) akhirnya ditarik kembali.

Penarikan itu dilakukan setelah diketahui adanya miskomunikasi dalam proses penerbitan angket tersebut yang sempat ramai beredar.

Humas madrasah, Jenab Yuniarti, menjelaskan bahwa angket tersebut awalnya dibuat untuk mendata siswa yang memiliki alergi makanan. Hal ini lantaran di lapangan ditemukan sejumlah murid tidak dapat mengonsumsi makanan tertentu.

“Angket itu diterbitkan karena ada murid yang alergi, seperti terhadap telur. Bahkan ada siswa yang sejak kecil tidak makan nasi. Dengan adanya angket, wali murid bisa menyampaikan kendala terkait makanan anaknya. Respon wali murid juga sangat baik,” ujar Jenab usai diskusi dengan tim MBG Brebes, Senin, 15 September 2025.

Sementara itu, Koordinator Wilayah MBG Brebes, Arya, menegaskan bahwa surat angket yang beredar bukan berasal dari BGN (Badan Gizi Nasional). Menurutnya, maksud sekolah sebenarnya baik untuk memperhatikan kondisi kesehatan siswa.

“Kami akan koordinasi dengan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) agar hal ini diperhatikan. Yang perlu digarisbawahi, ketika ada kejadian luar biasa (KLB), pihak PGN (PT Perusahaan Gas Negara) juga tetap bertanggung jawab,” terang Arya.

Arya menambahkan, hingga saat ini terdapat 40 dapur MBG yang beroperasi di Kabupaten Brebes.

Ia menjelaskan, seluruhnya berjalan aman dan kondusif karena menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) yang ketat, mulai dari kebersihan personel, pemilihan bahan pangan, proses pengolahan, pengemasan, hingga distribusi makanan bergizi kepada siswa.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam pengadaan pangan. Semua bahan dipilih yang terbaik, diolah dengan keamanan pangan yang terjamin, dan SDM yang bertugas sudah bersertifikasi. Jika makanan tidak layak, SPPG wajib menarik kembali dan menggantinya. Alhamdulillah, sampai saat ini tidak pernah terjadi KLB,” jelasnya.

Terpisah, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Brebes, Mad Sholeh, mengaku langsung menginstruksikan penarikan angket tersebut.

“Begitu saya tahu, langsung saya minta ditarik. Tujuan awalnya hanya untuk mendata siswa yang alergi makanan,” katanya.

Dengan penerapan SOP yang ketat dan sinergi dengan berbagai pihak, Program MBG di Brebes diharapkan terus berjalan aman, sehat, serta memberi manfaat maksimal bagi peserta didik.(*)

Tombol Google News

Tags:

Brebes MBG Makan bergizi Madrasah  Kemenag Brebes Keamanan Pangan SOP Pendidikan