Mahasiswa Vokasi Unair Hidupkan Trowulan Lewat Lensa dan Sejarah, Ajak Gen Z Jadi Duta Wisata Majapahit

14 Agustus 2025 23:30 14 Agt 2025 23:30

Thumbnail Mahasiswa Vokasi Unair Hidupkan Trowulan Lewat Lensa dan Sejarah, Ajak Gen Z Jadi Duta Wisata Majapahit
Mahasiswa program studi Destinasi Wisata Vokasi Unair saat memberikan bimbingan ke siswa SMKN 1 Trowulan. (Foto: Dok Fak Vokasi Unair for ketik)

KETIK, MOJOKERTO – Trowulan, Mojokerto, dikenal sebagai bekas ibu kota Kerajaan Majapahit, berubah menjadi panggung kreativitas anak muda berkat gebrakan 80 mahasiswa Himpunan Mahasiswa (HIMA) Destinasi Pariwisata Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair). 

Selama enam hari, 11–16 Agustus 2025, mereka menggelar Community Service Program Prajakara 2025 di SMKN 1 Trowulan, dengan misi menghidupkan pariwisata berbasis budaya melalui pendekatan kreatif dan kekinian.

Prajakara merupakan gabungan dari kata Praja & Kara, artinya Praja adalah sekelompok orang orang, Kara maksudnya berkarya, sehingga dapat diartikan sekumpulan orang orang yang berkarya.

Dengan mengusung tema “Kebudayaan yang Menghidupkan Pariwisata, Pariwisata yang Menguatkan Komunitas”, kegiatan ini bukan sekadar memberi materi di kelas. Para mahasiswa Vokasi UNAIR merancang program yang membuat sejarah terasa dekat, relevan, dan bisa menjadi bahan jualan wisata di era digital.

 

Foto Para mahasiswa saling tukar pikiran dengan Pokdarwis setempat untuk pengembangan pariwisata di Trowulan.  (dok fak vokasi for ketik)Para mahasiswa saling tukar pikiran dengan pokdarwis setempat untuk pengembangan pariwisata di Trowulan. (Foto: Dok Fak Vokasi Unair for ketik)

 

“Trowulan itu warisan dunia. Kalau warganya saja tidak bangga, bagaimana orang luar bisa penasaran? Kami ingin anak-anak di sini bukan hanya tahu, tapi juga jadi orang pertama yang mengenalkan Trowulan ke dunia,” ujar Ketua Pelaksana Prajakara 2025, Faza Yudhistira.

Untuk siswa kelas 10, mahasiswa mengajak mereka menelusuri sejarah Trowulan bersama narasumber lokal, Mas Arif. Puncaknya, para siswa ditantang membuat mading kreatif bertema “Ciri Khas Trowulan: Sejarah dan Budaya”. Kontennya mencakup Batik, Kampung Majapahit, Candi Wringin Lawang, Candi Bhre Kahuripan, Candi Bajangratu, Buddha Tidur, hingga kuliner khas.

Sementara itu, siswa kelas 12 mendapatkan pengalaman outdoor learning di Museum Trowulan. Mereka belajar teknik dasar fotografi, termasuk cara memaksimalkan kamera ponsel dan drone untuk memotret situs bersejarah. Foto-foto terbaik akan dilombakan, bahkan dipamerkan kepada mitra pariwisata sebagai peluang kolaborasi.

 

Foto Mahasiswa program studi destinasi wisata fakultas Vokasi Unair bersama warga saat opening.  (foto: dok fak vokasi for ketik)Mahasiswa Program Studi Destinasi Wisata Fakultas Vokasi Unair bersama warga saat acara pembukaan. (Foto: Dok Fak Vokasi for Ketik)

 

Tak hanya di sekolah, semangat program ini juga dibawa ke tengah masyarakat. Bersama Karang Taruna, para mahasiswa mengadakan lomba estafet air pada 13 Agustus 2025. Suasana Kampung Segaran dipenuhi tawa, sorak-sorai, dan kekompakan warga, mulai dari anak-anak SD hingga orang dewasa.

Prajakara 2025 menjadi bukti bahwa sejarah dan teknologi bisa bersinergi. Menurut Faza, Gen Z sudah terbiasa membuat konten kreatif.

“Kalau mereka dibekali pengetahuan sejarah plus keterampilan fotografi, Trowulan bisa dipromosikan ke dunia dengan cara yang segar dan menarik,” ujarnya.

Kegiatan akan ditutup dengan malam penganugerahan pemenang lomba mading dan fotografi. Momen perpisahan ini diharapkan menjadi awal semangat baru bagi generasi muda Trowulan untuk menjaga, mencintai, dan mempromosikan warisan budaya mereka. (*)

Tombol Google News

Tags:

vokasi Unair Deatinasi Wisata Unair Pokdarwis Prajakara