Mahasiswa FK Universitas Brawijaya Sabet 4 Prestasi di Ajang Olimpiade Kedokteran

15 Oktober 2025 14:40 15 Okt 2025 14:40

Thumbnail Mahasiswa FK Universitas Brawijaya Sabet 4 Prestasi di Ajang Olimpiade Kedokteran
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Juarai satu olimpiade Kedokteran di Unusa (Humas FK UB)

KETIK, MALANG – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) meraih empat prestasi dalam gelaran olimpiade Kedokteran tingkat regional dengan tajum Regional Medical Olympiad (RMO) 2025.

Ajang yang diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya (Unusa) bertema 'Elements of Unity', dikhususkan untuk wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Wilayah IV.

Pada lomba yang diadakan sejak 1-5 Oktober 2025 lalu, terdapat enam cabang utama yang diperebutkan, seperti Kardiorespiratori, Urologi-Reproduksi, Gastroenterohepatologi, Muskuloskeletal, Neuropsikiatri, dan Infeksi Tropis.

Mahasiswa FK Universitas Brawijaya berhasil meraih Juara 1 Bidang Infeksi Tropis diraih oleh Christalenta Renata Dwi Aristawati (2022) dan Maria Angelina Hendrata (2022).

Kemudian pada bidang Infeksi Tropis meraih juara 1 yang dimenangkan oleh Gabriella Irwana angkatan 2023 dan Putu Satya Maharani angkatan 2023.

Sementara itu, Juara 1 Bidang Neuropsikiatri diperoleh Muhammad Faiz Azhar (2022) dan Alya Aisyah Nurnaningsih (2022). Sedangkan, Juara 3 Bidang Kardiorespiratori diraih oleh Najwa Aaliya Herlambang (2022) dan Mosha Cataluna (2022).

Muhammad Faiz Azhar, juara satu Bidang Neuropisikiatri menyatakan, setiap tahapan lomba yang dilaluinya memang cukup menantang. 

Setiap cabang lombanya disebut menguji pengetahuan dan keterampilan medis melalui Multiple Choice Question (MCQ), Objective Structured Practical Examination (OSPE), Objective Structured Clinical Examination (OSCE), dan Lomba Cepat Tepat (LCT).

"Untuk penilaian meliputi babak penyisihan itu 100 persen MCQ, skor ×120 per maksimal skor, kemudian di semifinal itu 50 persen OSPE + 50 persen OSCE, dan Final mencakup 100 persen LCT," ucap Faiz Azhar, dikonfirmasi pada Rabu 15 Oktober 2025.

Di sisi lain, Peraih Juara 1 Bidang Infeksi Tropis Maria Angelina Hendrata menyampaikan, kesannya saat mengikuti RMO 2025. Menurutnya, olimpiade ini menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga.

Setiap tahapan kompetisi disebutnya cukup mengasah pikiran, kerjasama antar tim, dan profesionalisme sebagai calon dokter.

“Setiap tahap kompetisi menjadi proses belajar untuk mengasah critical thinking, teamwork, dan profesionalisme sebagai calon dokter," ucap Maria Angelina Hendrata.

"Kami merasa bersyukur dapat membawa nama UB dan berharap pengalaman ini dapat menjadi motivasi untuk terus berkembang, berkontribusi, dan menginspirasi mahasiswa kedokteran lainnya di masa mendatang,” sambungnya.

Sementara itu, bagi Gabriella Irwana juara satu bidang Infeksi Tropis kompetisi Olimpiade Kedokteran ini memiliki cerita tersendiri. Ia menyebut, ada ketegangan dan sensasi berbeda di setiap babaknya.

”Salah satu momen paling unik dan menegangkan terjadi saat babak OSCE, di mana setiap anggota tim harus menghadapi satu station secara individu dengan waktu yang terbatas tanpa mengetahui kasus apa yang akan keluar," ungkap Gabriella mahasiswa Kedokteran angkatan 2023.

"Lalu pada babak final LCT, sistem rebutan soal dengan bel menimbulkan suasana yang juga sangat menegangkan dan kompetitif,” tandasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Brawijaya Malang Fakultas Kedokteran Olimpiade Kedokteran Prestasi Mahasiswa