Living Museum Selecta: Dari Taman Rekreasi Legendaris ke Ruang Sejarah dan Kreativitas Kota Batu

9 November 2025 10:01 9 Nov 2025 10:01

Thumbnail Living Museum Selecta: Dari Taman Rekreasi Legendaris ke Ruang Sejarah dan Kreativitas Kota Batu
Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha meresmikan Taman Rekreasi Selecta sebagai Living Museum, Sabtu 8 November 2025 malam.

KETIK, BATU Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, resmi meresmikan Taman Rekreasi Selecta sebagai Living Museum, Sabtu malam, 8 November 2025.

Peresmian ini menjadi salah satu rangkaian Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025, yang digelar pada 7–9 November di Malang Raya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Batu, Nurochman, menandai babak baru bagi Selecta. Ikon wisata legendaris ini kini bertransformasi menjadi ruang hidup yang memadukan rekreasi, sejarah, dan pelestarian budaya Kota Batu.

Penetapan Selecta sebagai Living Museum menegaskan bahwa destinasi wisata legendaris ini bukan sekadar tempat rekreasi, tetapi juga ruang hidup yang menyimpan narasi penting sejarah Indonesia.

Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, menyebut Selecta sebagai bukti kuat sejarah ekonomi kerakyatan yang tetap terjaga hingga saat ini.

Salah satu ikon di area Selecta, Vila Bima Shakti, menjadi saksi sejarah penting. Di sinilah Bung Karno menulis dan merumuskan berbagai pemikiran yang kemudian menjadi pondasi perjalanan bangsa.

"Ini bukan hanya destinasi wisata, tapi ruang pembelajaran sejarah yang hidup di tengah pemandangan alam,” ujarnya.

Giring menegaskan bahwa konsep Living Museum merupakan pendekatan baru yang lebih sesuai dengan generasi muda. Museum bukan lagi tempat menyimpan benda mati, tapi ruang aktivitas dan pengalaman.

“Selalu menyenangkan datang ke daerah yang komunitas budayanya punya garis perjuangan jelas seperti di sini. Tidak semua kepala daerah punya visi kebudayaan. Di Batu, semangat itu sudah tumbuh lewat teman-teman budaya dan komunitas kreatif,” ujar Giring.

Giring mendorong agar Pemkot Batu mengajukan dana alokasi khusus untuk pengembangan taman budaya. Ia menilai kalau dikelola dengan baik, taman budaya bisa menjadi ruang ekspresi, pameran, dan pelatihan yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami dari Kementerian Kebudayaan siap memperkuat jaringan dan kolaborasi untuk mengembangkan Selecta serta living museum di daerah lain,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan bahwa Pemkot Batu sangat berkomitmen dalam mengintegrasikan kebudayaan dan ekonomi kreatif. 

“Ketika kita bicara jati diri, kita juga harus percaya diri. Kreativitas tidak bisa diinstruksikan oleh pemerintah, tapi tumbuh dari lingkungan yang mendukung. Dari ICCF ini, kita belajar bagaimana kreativitas yang lahir dari budaya bisa berdampak pada ekonomi,” ujarnya.

Terkait rencana pembangunan taman budaya, Nurochman menyebut bahwa hal tersebut sudah tercantum dalam visi misi mBatu Sae, melalui program Batu Artpreneur. Saat ini, Pemkot tengah melakukan kajian untuk memperkuat bidang yang menangani sektor kreatif dan kebudayaan.

"Dengan diresmikannya Living Museum Selecta, Kota Batu kembali menegaskan posisinya sebagai kota wisata berbasis budaya dan kreativitas, tempat di mana sejarah, seni, dan inovasi berjalan beriringan," jelasnya.

Direktur Utama Selecta, Sujud Hariadi, menegaskan bahwa konsep Living Museum berbeda dari museum konvensional. Bukan soal menampilkan artefak kaku di balik kaca, melainkan pengalaman yang membawa pengunjung menyelami suasana masa lalu secara nyata.

“Kami merawat bangunan-bangunan lama agar tetap hidup. Selecta sejak dulu adalah ruang piknik rakyat, ruang di mana orang kembali merasakan suasana dulu," urainya.

Taman Rekreasi Selecta yang berdiri sejak tahun 1928 di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, awalnya dibangun oleh warga Belanda bernama De Reyter De Wildt, sebagai tempat peristirahatan para bangsawan kolonial.

Setelah sempat hancur pada masa revolusi kemerdekaan, kawasan ini dibangun kembali oleh 47 tokoh masyarakat setempat pada tahun 1950 dan berkembang menjadi taman rekreasi komunal yang menjadi kebanggaan warga Kota Batu. 

"Dengan ditetapkannya sebagai Living Museum, Selecta diharapkan menjadi ruang pembelajaran sejarah dan kebudayaan lokal, sekaligus simbol perjalanan pariwisata Kota Batu dari masa ke masa," ulas Sujud.

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Taman Rekreasi Selecta Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha Living Museum ICCF 2025 living museum selecta