KETIK, MALANG – Kota Malang sukses menjadi tuan rumah pelaksanaan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 bersama Malang dan Kota Batu. Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha turut hadir dan mengapresiasi gelaran tersebut.
Giring menjelaskan, keteguhan Kota Malang membangun ekosistem kreatif perlu dicontoh dan diterapkan di Indonesia. Tak heran jika jerih payah tersebut menjadikan Kota Malang masuk dalam Jaringan Kota Kreatif Dunia oleh UNESCO.
Ia juga mendengar bahwa butuh perjalanan panjang dan melelahkan dalam pendirian Malang Creative Center (MCC). Namun akhirnya MCC dapat berkembang menjadi inkubasi bagi 17 subsektor ekonomi kreatif.
"Tadi saya ngobrol dengan Pak Menekraf, ingin belajar bagaimana bisa menerapkan ini di seluruh Indonesia dan bisa mengayomi. Kita bisa mendorong anak mudanya, ekonomi kreatif," ujarnya, Sabtu 8 November 2025 di MCC.
Ia meminta agar Kota Malang tak henti menggelar event-event kebudayaan. Hal tersebut untuk menginspirasi anak-anak muda terus berkarir dan mencintai kebudayaan.
"UNESCO kalau sudah menetapkan, itu bukan lah suatu yang mudah. Perayaannya satu hari, tapi mempertahankannya itu yang butuh kerja keras lagi. Ini tanggung jawab besar, kita siap berkolaborasi," tegasnya.
Ia berpesan agar Kota Malang ikut memperjuangkan tempe sebagai warisan budaya di UNESCO. Terlebih Kota Malang juga memiliki kampung penghasil tempe.
"Saya minta tolong juga dengan teman-teman ICCN, pikirkan bagaimana tempe ini diinskripsi agar menjadi bagian atau bisa menjadi produk ekspor kebanggaan Indonesia," tegasnya.
Wawali Kota Malang, Ali Muthohirin ingin menjadikan Kota Malang sebagai rumah bersama bagi semua anak bangsa para pelaku ekonomi kreatif. Terlebih sepanjang 2023-2025 sudah ada 18.958 event terselenggara di MCC.
"Lalu melibatkan 216 kolaborator dan menghimpun lebih dari 2.867 pelaku ekraf. Lebih dari 708.000 penerima manfaat turut melaksanakan dampak dari berbagai kegiatan di MCC ini," kata Ali.
Ia menegaskan MCC menjadi rumah besar bagi anak bangsa yang peduli dan bergelut di perkembangan ekonomi kreatif. Selaras dengan cita-cita Pemkot Malang menjadikan MCC sebagai ruang kolaborasi produktif, inspiratif, dan mengantarkan Kota Malang sebagai kota kreatif dunia yang sesungguhnya.
"Upaya kami dalam mengembangkan industri kreatif telah mendapatkan hasil yang membanggakan. Bentuk dari komitmen Pemkot Malang adalah terus membangun MCC, sekaligus menjadikan ekraf menjadi nafas utama pertumbuhan ekonomi," tegasnya.
Ketua OC ICCF 2025, Vicky Arief menjelaskan prestasi Kota Malang tak mungkin dapat tercapai tanpa bantuan seluruh pihak. Terlebih sudah 1 dekade Kota Malang berjuang menjadi kota kreatif.
"Kami berkomitmen bahwa budaya menjadi satu spirit dan semangat menjadi pondasi kita untuk bergerak dan tentu inovasi dan kreativitas menjadi hal yang penting," tegasnya. (*)
