KETIK, BATU – Kota Batu mencatat lonjakan kunjungan wisatawan selama libur Natal 2025. Hal ini terbukti dari peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke kota berjuluk “Swiss kecil di Pulau Jawa” sejak 24 Desember 2025.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, mengatakan pihaknya mulai melakukan pemantauan intensif sejak 24 Desember 2025. Hasil monitoring menunjukkan adanya peningkatan signifikan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Batu selama periode libur Natal.
“Sejak tanggal 24 hingga 25 Desember, terjadi penambahan wisatawan yang cukup signifikan. Untuk hari ini, tanggal 28 Desember, berdasarkan laporan yang dari Polres Batu, arus kendaraan yang masuk ke Kota Batu mencapai sekitar 1.700 kendaraan per jam,” ujar Onny, Minggu, 28 Desember 2025.
Ia berharap tren kunjungan tersebut dapat terus berlanjut hingga pergantian tahun. Menurutnya, kesiapsiagaan aparat kepolisian turut berperan penting dalam menjaga kenyamanan wisatawan, meskipun terjadi peningkatan volume kunjungan.
“Polres Batu sangat sigap dalam pengaturan lalu lintas. Dengan begitu, wisatawan tetap merasa nyaman meskipun jumlah pengunjung meningkat dan tidak sampai menimbulkan kemacetan,” jelasnya.
Terkait prediksi puncak kunjungan, Onny memperkirakan jumlah wisatawan akan mencapai titik tertinggi pada 31 Desember 2025, sebelum berangsur menurun setelah Tahun Baru.
“Perkiraan kami, puncak kunjungan terjadi pada tanggal 31 Desember. Setelah itu, jumlah wisatawan mulai berkurang pada tanggal 2 hingga 3 Januari,” katanya.
Sementara itu, untuk target kunjungan wisata, Dinas Pariwisata Kota Batu menargetkan capaian yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Desember tahun lalu, jumlah wisatawan tercatat sekitar 2 juta orang.
“Kami berharap capaian tahun ini bisa melampaui tahun sebelumnya. Untuk periode Desember saja, tahun lalu sekitar dua juta wisatawan, dan mudah-mudahan tahun ini bisa meningkat,” ungkap Onny.
Namun demikian, Onny mengakui data kunjungan wisatawan yang dihimpun hingga saat ini masih bersifat sementara. Hal tersebut disebabkan keterbatasan sumber daya manusia dalam proses pendataan di lapangan.
“Sampai saat ini, data yang masuk baru sekitar 53 persen, khusus untuk periode 13 Desember hingga sekarang. Jumlah sementara yang tercatat sekitar 255 ribu wisatawan, itu pun baru dari sektor akomodasi dan destinasi wisata, belum termasuk sektor kuliner,” jelasnya.
Ia menambahkan, pendataan kunjungan wisatawan ke depan akan diperkuat melalui sistem digital. Data lengkap diperkirakan baru dapat dirilis pada Januari 2026.
“Nanti pendataan wisatawan akan kami optimalkan melalui sistem digital. Data lengkapnya akan kami sampaikan pada bulan Januari,” pungkasnya.(*)
