Krisis Distribusi BBM di Jember, Bupati Fawait Terapkan Sekolah Daring dan Sebagian ASN WFH Sementara

29 Juli 2025 10:40 29 Jul 2025 10:40

Thumbnail Krisis Distribusi BBM di Jember, Bupati Fawait Terapkan Sekolah Daring dan Sebagian ASN WFH Sementara
Bupati Jember, Muhammad Fawait saat mengumumkan kebijakan dalam bentuk surat edaran menyikapi krisis distribusi BBM. (Istimewa/ Humas Pemkab Jember)

KETIK, JEMBER – Menyikapi kelangkaan BBM yang meluas di Kabupaten Jember, Bupati Muhammad Fawait menerbitkan surat edaran yang menetapkan sistem work from home (WFH) bagi sebagian pegawai Pemkab serta pembelajaran daring bagi siswa SD hingga SMA.

Kebijakan ini berlaku hingga pasokan BBM kembali stabil. Pegawai yang tidak bersentuhan langsung dengan layanan publik diinstruksikan bekerja dari rumah, sementara siswa menjalani kegiatan belajar secara online.

Menurut Fawait, kelangkaan BBM terjadi bukan karena habisnya stok, melainkan terhambatnya distribusi dari Banyuwangi akibat penutupan total Jalur Gumitir. Jalur alternatif mengalami kemacetan berat, menyebabkan keterlambatan suplai BBM.

“Masalahnya bukan pada ketersediaan, tapi distribusinya tersendat karena pengalihan rute. Biasanya hanya butuh 4 jam, kini bisa sampai 11 jam,” jelas Fawait dalam konferensi pers, Senin malam (28/7/2025).

Pantauan di lapangan menunjukkan antrean panjang kendaraan di berbagai SPBU. Fawait menyatakan kekecewaannya terhadap Pertamina karena kurang antisipatif, namun memilih fokus pada solusi.

“Ini bukan soal siapa yang salah, tapi bagaimana mencari jalan keluar,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan. “Panic buying justru memperparah kondisi,” ujarnya.

Untuk menormalkan pasokan, pengiriman BBM telah dilakukan tidak hanya dari Banyuwangi, tetapi juga dari Malang, Surabaya, hingga Solo. Pemkab Jember akan terus memantau kondisi lapangan dan berkoordinasi langsung dengan Pertamina.

“Kami akan turun langsung ke SPBU bersama Pertamina dan segera bersurat ke pusat agar Jember mendapat prioritas distribusi,” kata Fawait.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, membenarkan distribusi BBM terganggu karena penutupan Jalur Gumitir. Rute distribusi dialihkan melalui Situbondo–Bondowoso, yang memperpanjang waktu pengiriman dari 4 jam menjadi hampir 11 jam.

“Wilayah Jember dan sekitarnya mengalami keterlambatan distribusi karena pengalihan jalur membuat waktu tempuh jauh lebih lama,” terang Ahad. (*)

Tombol Google News

Tags:

krisisi distribusi BBM di Jember sekolah daring Bupati Jember Muhammad Fawait