KETIK, JEMBER – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengajak ratusan siswa sekolah dasar minum susu bersama. Kegiatan ini merupakan rangkaian Gerakan Serentak Pelayanan Inseminasi Buatan (GSPIB) Jawa Timur 2025, di City Forest, Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin 24 November 2025.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak yang duduk lesehan sambil memegang susu kemasan produksi dalam negeri, dihampiri oleh Gubernur Khofifah. Sontak, gelak tawa dan sorak sorai pecah saat terdengar ajakan minum susu bersama Gubernur Jatim. Melihat itu, Khofifah tak kuasa menyembunyikan rasa bahagia dan langsung berinteraksi dengan para siswa.
"Siapa yang suka susu?" tanya Khofifah.
Dengan serempak dan penuh semangat, seluruh siswa menjawab lantang, “Saya!”
“Anak Jember sehat hebat,” sahut Gubernur Khofifah disambut tepuk tangan.
Khofifah menyebut, minum susu bersama bukan sekadar membangun keceriaan, tetapi juga bagian dari upaya pemenuhan gizi terutama protein hewani bagi anak-anak sejak dini.
"Alhamdulillah anak-anak ceria sekali, mereka suka minum susu, dan saya rasa ini juga sekaligus pemenuhan gizi mereka lebih tepatnya protein hewani," katanya.
Jawa Timur sendiri merupakan penopang utama populasi sapi perah dan produksi susu nasional. Populasi sapi perah Jatim mencapai 292,26 ribu ekor atau 60 persen dari total populasi nasional. Sementara produksi susu Jatim sebesar 476.712 ton atau berkontribusi 58 persen dari total produksi susu nasional.
"Kontribusi Jawa Timur terhadap nasional juga sangat vital, Jawa Timur menyumbang 58 persen produksi susu nasional," tegasnya.
Sementara itu, Kepala SDN Sumbersari 2 Jember, Miyas Septi, mengungkapkan rasa bahagia para siswanya bisa bertemu langsung dan bersalaman dengan Gubernur Khofifah. Ia berharap kegiatan ini mendorong anak-anak lebih terbiasa mengonsumsi susu tanpa pemanis.
"Karena kita tahu sendiri anak-anak kebanyakan minumnya sekarang minuman yang kadar gulanya tinggi dengan diberikannya ini anak-anak jadi menikmati susu yang plain," tutur Miyas. (*)
